Hidayatullah.com–Sekutu utama Amerika Serikat (AS), Kuwait akhirnya menyatakan melarang peredaran film kontroversial, Fahrenheit 9/11 karena menyebut film itu menghina keluarga kerajaan Arab Saudi.
“Kami memiliki hukum yang melarang menghina negara-negara sahabat,” ujar Abdul-Aziz Bou Dastour dari departemen penerangan dikutip koran BBC.
Abdul-Aziz Bou Dastour mengatakan film itu “menghina keluarga kerajaan Arab Saudi dengan menyatakan bahwa mereka memiliki kepentingan yang sama dengan keluarga Bush dan kepentingan itu bertentangan dengan kepentingan warga Amerika”.
Aziz menambahkan, “Film itu membuat Iraq seperti surga yang menghadapi masalah setelah invasi Amerika. Hal ini akan membuat marah warga Kuwait.”
Pangeran Turki al-Faisal, dutabesar Arab Saudi di Inggris, juga telah menyatakan bahwa Moore tidak melakukan riset yang semestinya dalam membuat film itu.
“Film itu mengkritik kebijakan AS menginvasi Iraq dan ini sama saja mengkritik Kuwait karena membebaskan Iraq”.
Saudi dan Kuwait adalah sekutu utama pemerintahan AS di Timur-Tengah. Kuwait lah ketika tahun 1991 yang mengundang dan membiayai pasukan AS untuk melawan Iraq.
Bulan lalu, pemilik perusahaan Kuwait National Cinema Co memminta pemutaran film itu. Namun pihak kementerian Kuwait menolaknya karena perusahaan bioskop di Kuwait dan semua gambar hidup harus disensor oleh pemerintah setempat.
Fahrenheit 9/11 menang di festival film Cannes, menjadi film dokumenter pertama yang memperoleh pemasukan sebesari 100 juta dolar di Amerika Utara.
Fahrenheit 9/11 bercerita seputar pemerintahan Presiden George W Bush dan hubungannya dengan serangan ke World Trade Center (WTC), New York, 9 September 2001. Dalam cerita itu, Moore mengkritik Bush menyangkut agenda politik tersembunyi dalam menyerang Iraq dan Afghanistan. Fakta lain yang diungkap Moore adalah hubungan bisnis antara keluarga Bush serta orang-orang terdekatnya (seperti Wakil Presiden Dick Cheney) dengan keluarga kerajaan Arab Saudi. (bbc/nsm/hid/cha)