Hidayatullah.com–Pemimpin tertinggi Gereja Orthodoks Koptik Paus Shenouda III, Rabu (09/02/2012) bergabung dengan kekuatan politik dan sosial lain menolak ajakan mogok massal menandai satu tahun pengunduran diri Husni Mubarak.
Lembaga-lembaga Islam terkemuka, termasuk Al Azhar dan Dar Al Ifta, telah menyerukan ketidaksetujuan mereka atas aksi mogok massal. Demikian pula Al Ikhwan dan Partai Kebebasan dan Keadilan.
Dewan Tertinggi Militer juga mengkritik aksi tersebut.
Kekuatan politik terutama Gerakan Pemuda 6 April dan pendukung Muhammad Elbaradei mengajak rakyat Mesir melakukan aksi mogok nasional pada 11 Februari, menuntut Dewan Tertinggi Militer segera menyerahkan kekuasaan ke tangan sipil dan mempercepat proses pengadilan pihak-pihak yang terlibat pembunuhan para demonstran.
Shenouda mengatakan aksi mogok nasional itu tidak dapat diterima oleh agama dan juga negara.
“Ayat-ayat dalam Bibel yang mendorong rakyat agar patuh kepada penguasa banyak,” kata Shenouda dalam pembukaan ceramahnya sebagaimana dikutip Al Mishry Al Yaum. Menurutnya, zaman sekarang orang hidup dalam kondisi yang cair, cepat berubah.
Shenouda menyeru agar polisi dan militer melindungi rakyat.*