Hidayatullah.com—Pejabat Amerika Serikat akhirnya menyebutkan nama prajurit tersangka pelaku penembakan brutal atas 16 warga sipil Afghanistan.
Washington hanya menyebutkan satu nama prajuritnya sebagai pelaku kejahatan, yaitu Robert Bales yang bepangkat SS (staff sergeant).
Menurut para tetua suku dan keluarga korban dari desa di Kandahar yang ditemui Presiden Hamid Karzai, pelaku penembakan lebih dari satu orang prajurit AS.
“Orang-orang dibunuh di empat ruangan. Anak-anak dan wanita dibunuh dan mereka semua dikumpulkan di satu ruangan lalu dibakar. Hal itu tidak dapat dilakukan satu orang saja. Tim penyelidik Afghanistan tidak mendapatkan kerjasama yang mereka harapkan dari Amerika Serikat,” kata Karzai, dilansir Euronews (17/03/2012),
Korban tewas dalam serangan brutal oleh prajurit Amerika itu di antaranya sembilan anak-anak dan tiga wanita.
Rakyat Afghanistan marah ketika tersangka pelaku yang berusia 38 tahun itu dibawa keluar negara itu.
Pengacara Bales berdalih, kliennya melakukan tindakan brutal itu karena mengidap stress akibat trauma. Bales dikatakan dua kali pernah terluka di Iraq dan melihat seorang temannya terluka parah sehari sebelum ia melakuka pembantaian.
Perbuatan biadab tentara Amerika Serikat terhadap warga sipil Afghanistan, bukan yang pertama kali ini terjadi. Sejumlah tentara AS bahkan dikabarkan menyimpan cinderamata dari tubuh para korban yang mereka bunuh, seperti tulang jemari dan tengkorak.*
Keterangan foto: Prajurit Amerika Serikat Robert Bales pelaku penembakan 16 warga sipil Afghanistan.