Hidayatullah.com—Iraq mentransfer uang sebanyak USD 408 juta, hari Jumat (16/03/2012), untuk ratusan ribu pekerja Mesir yang menyelamatkan diri dari negara itu saat terjadi perang awal tahun 1990-an, lapor kantor berita Mesir MENA (17/03/2012).
Saat berkunjung ke Kairo pekan lalu, Menteri Luar Negeri Iraq Hoshiyar Zebari dan Menteri Luar Negeri Mesir Muhammad Amr menandatangani kesepakatan pembayaran hutang perang Iraq kepada Mesir yang dikenal dengan “pembayaran uang kuning.”
Ratusan ribu pekerja Mesir di Iraq mengalami kerugian besar saat mereka harus melarikan diri setelah Iraq menyerang Kuwait di tahun 1990-an. Mereka meninggalkan uang di bank-bank dan bisnisnya di Iraq.
Sejak Saddam Hussein digulingkan tahun 2003, kedua negara berupaya menyelesaikan masalah yang menyangkut sekitar 637.000 warga Mesir itu.
Menurut otoritas Mesir, hutang Iraq yang sebenarnya kepada para pekerja Mesir mencapai USD 408 juta. Namun titambah bunga bank, uang itu menjadi USD 544 juta.
Awal pekan lalu, Iraq dan Kuwait mencapai kesepakatan mengenai pembayaran USD 500 juta, sebagai pengganti pesawat dan bagian-bagiannya yang dirampas Saddam Hussein saat menginvasi Kuwait.*