Hidayatullah.com—Tidak terima dengan komentar pejabat Perwakilin Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Catherin Ashton, yang dianggap menyamakan pembunuhan 4 Yahudi Prancis dalam penembakan di sekolah Yahudi Ozar Hatorah dengan kematian anak-anak Gaza, komunitas Yahudi Eropa mendesak Ashton untuk mundur dari jabatannya jika tidak mau meminta maaf.
Hari Jumat (23/03/2012), Parlemen Yahudi Eropa (EJP) dan Persatuan Yahudi Eropa (EJU) mengumumkan kampanye menuntut Catherine Ashton untuk meminta maaf atas pernyataannya atau mundur, lansir Al Arabiya.
Berbicara dalam konferensi tentang pengungsi Palestina di Brussels, Belgia, hari Senin lalu, Ashton menyinggung tentang “anak-anak yang terbunuh dalam berbagai macam kondisi buruk.”
Dia lantas menyebutkan contohnya, seperti penembakan di Toulouse, Prancis (yang menewaskan 4 warga Yahudi), penembakan di Norwegia oleh Anders Breivik yang menyasar para pemuda aktivis sebuah partai, kecelakaan bus di Swiss yang menewaskan 22 anak Belgia satu pekan lalu, kekerasan yang sedang terjadi di Suriah, serta “apa yang sedang terjadi di Gaza dan di belahan bumi lainnya.”
EJP dan EJU menganggap, pernyataan Ashton itu berarti menyamakan tindakan pembunuhan anti-Semit berdarah dingin dengan akibat perang yang tidak dapat dihindari dalam perang Israel melawan teroris dan pihak-pihak yang ingin menghapuskan negara Yahudi Israel.
“Lady Ashton sekarang harus meminta maaf atau mengundurkan diri,” kata orang-orang Yahudi itu dalam pernyataannya.
Namun, Ashton membantah tudingan Yahudi tersebut.
“Dalam perkataannya, Perwakilan Tinggi (Ashton-red) menyebut tragedi yang merenggut nyawa anak-anak di seluruh dunia dan tidak menyamakan atau semacamnya antara peristiwa di Toulouse dengan situasi di Gaza,” bunyi pernyataan dari pihak Catherine Ashton yang dikeluarkan oleh jurubicaranya. Dalam pernyataan itu Ashton mengecam pembunuhan di sekolah Yahudi di Toulouse beberapa hari lalu.*