Hidayatullah.com—Thariq As Suwaidan, dai dan pemandu acara bincang-bincang di stasiun televisi Kuwait yang populer, mengutarakan kembali keyakinannya bahwa kebebasan harus lebih didahulukan daripada syariat, lansir Al Arabiya.
Berbicara di konferensi An Nahdha untuk asosiasi para sarjana di Kuwait pada hari Sabtu kemarin (24/03/2012) dia mengatakan, “Jika Islamis mulai menjadi tiran di negara-negara yang mengalami Arab Spring, kita akan melakukan revolusi untuk menentang mereka, sebagaimana yang kita lakukan terhadap para pendahulu mereka.”
“Kebebasan adalah hak yang suci dan merupakan salah satu prinsip dalam Islam … Kebebasan adalah melakukan dan mengatakan apa yang diinginkan oleh seseorang, tetapi dengan cara yang sopan dan tanpa menyakiti orang lain,” kata As Suwaidan, sebagaimana dikutip Al Arabiya (25/03/2012).
Lewat akun Twitternya, As Suwaidan membela pernyataannya dengan menulis, “Saya memberikan kuliah yang sama tiga tahun lalu, dan [pandangan-pandangan saya] tidak mewakili pandangan asosiasi sarjana atau konferensi An Nahdha, melainkan (itu) adalah keyakina saya.”
As Suwaidan, yang pernah mengatakan bahwa yang menghapuskan perbudakan dalam Islam adalah orang-orang liberal dan bukannya kelompok Islam, menambahkan, “Seorang manusia adalah bebas untuk bertindak dan memilih untuk berada di mana. Dan keyakinan adalah yang menggerakkan rakyat, dan bukannya paksaan …”
Pemimpin stasiun televisi Al Risala di Kuwait itu pernah mengatakan bahwa kebebasan lebih diutamakan daripada syariat tiga tahun lalu di program acaranya dan ia mengulangi kembali pernyatannya tersebut.
Dia juga mempertanyakan Muslim yang mengusir para misionaris Kristen dari negara-negaranya, sementara orang-orang Kristen membolehkan Muslim menyebarkan Islam di tanah mereka.
Dia juga mengutakan ketidaksetujuannya atas larangan pembangunan gereja di sejumlah negara Muslim.
Thariq As Suwaidan belum lama ini mengkritik sikap Kepala Kepolisian Dubai Dhahi Khalfan atas sikapnya yang mengancam akan menangkap Yusuf Al Qaradhawi karena dianggap mencampuri urusan dalam negeri Emirat. Sebagaimana diketahui, Al Qaradhawi mengkritik kebijakan Uni Emirat Arab yang mencabut status kewarganegaraan sejumlah warganya dan mendeportasi warga Suriah yang memprotes Bashar Al Assad.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
As Suwaidan menyatakan bahwa Syeikh Al Qaradhawi menyampaikan pernyataan mengenai Emirat berpijak kepada hadits,”Tolonglah saudaramu, baik yang dzalim maupun yang terdzalimi.” *
Tidak terima dengan kritikan As Suwaidan, Dhani Khalfan pun mengancam akan memperkarakan As Suwaidan jika ia pergi ke Kuwait.*