Hidayatullah.com–International Monetary Fund (IMF) membatalkan rencana kunjungan ke Kairo pada bulan Januari 2012 guna menegosiasikan pinjaman sebesar USD 3,2 milyar, kata seorang pejabat IMF dilansir Al Mishry Al Yaum (26/12/2011).
Keputusan IMF itu disebabkan oleh peringkat kredit Mesir yang buruk, proyeksi ekonomi yang negatif, instabilitas, ketegangan politik dan kengganan bank sentral untuk mendevaluasi mata uang Mesir.
Sementara itu pada hari Senin Perdana Menteri Kamal Al Ganzuri bertemu dengan para duta besar negara-negara G8.
“Mereka berjanji untuk meminjamkan Mesir dan TUnisia USD35 milyar, tapi hingga saat ini kami belum mendapatkannya,” kata Al Ganzuri.
Menteri Luar Negeri Muhammad Kamil Amr mengatakan, pertemuan itu untuk membahas kebutuhan ekonomi mendesak Mesir, seraya menambahkan bahwa USD 35 milyar yang dijanjikan negara-negara G8 adalah hutang, bukan hibah.
Menteri Kerjasama Internasional Fayza Abouelnaga berharap negara-negara Arab akan membantu Mesir mengatasi defisit anggaran.
Dana Moneter Arab telah meminjami Mesir hutang baru sebesar USD 270 juta yang harus dilunasi dalam waktu 4,5 tahun dengan tingkat bunga 1,69 persen dan masa tangguh 2 tahun.
Pemerintah Mesir juga mengatakan bahwa Abu Dhabi Sovereign Fund pada hari Ahad setuju untuk memberikan bantuan USD 750 juta.*