Hidayatullah.com—Uni Eropa hari Senin (4/6/2012) dengan “tegas” menolak pernyataan presiden baru Serbia, Tomislav Nikolic, yang mengatakan bahwa pembantaian atas 8.000 Muslim Bosnia di Srebenica tahun 1995 bukanlah genosida.
“Uni Eropa dengan tegas menolak apapun yang dimaksudkan untuk menulis ulang sejarah,” kata jurubicara Uni Eropa, membalas pernyataan yang disampaikan Nikolic hari Jumat lalu.
“Pembantaian massal di Srebrenica adalah genosida,” kata jurubicara itu, dikutip AFP.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi pemerintah Montenegro, Nikolic mengatakan “tidak ada genosida di Srebrenica.”
Nikolik mengatakan bahwa yang terjadi di Srebrenica adalah “kejahatan perang yang dilakukan oleh sejumlah orang Serbia, yang harus ditemukan, dituntut dan dihukum.”
Pernyataan tersebut dikemukakan Nikolik hanya beberapa jam setelah ia diambil sumpahnya menjadi presiden Serbia yang baru.
Uni Eropa lewat jurubicaranya menegaskan bahwa genosida yang terjadi di Srebrenica telah dikonfirmasi, baik oleh Mahkamah Kejahatan Internasional untuk Bekas Yugoslavia maupun Mahkamah Internasional.
“Para pemimpin politik di Balkan Barat perlu untuk terus menunjukkan ketaatan mereka terhadap semangat kerjasama dan rekolinsiasi di kawasan ini,” kata Maja Kocijancic, jurubicara untuk Kepala Kebijakan Internasional Uni Eropa Catherine Ashton.
“Sebagaimana di tempat lain di Eropa, politisi yang bertanggungjawab diharapkan dapat menggunakan retorika yang bisa dipertanggungjawabkan, jelas dan tegas,” kata Kocijancic, memperingatkan bahwa pernyataan Nikolic itu dapat menimbulkan ketegangan baru di kawasan Balkan.*