Hidayatullah.com—Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan kebudayaan UNESCO telah menyetujui permintaan Palestina agar menjadikannya sebagai situs warisan dunia. Sebuah keputusan yang membuat Israel marah.
Dilansir Euronews (29/6/2012), Amerika Serikat dan Israel yang menuding keputusan itu sebagai keputusan bermotif politik.
Israel mempertanyakan perlunya mendaftarkan gereja itu sebagai situs yang perlu dilindungi karena nyaris punah dan melihat tindakan Palestina sebagai upaya untuk mempermalukan Israel di mata internasional.
Sebagaimana diketahui, Palestina mendapatkan keanggotaa penuh di UNESCO tahun lalu. Dan Gereja Kelahiran didaftarkan sebagai situs warisan dunia ke UNESCO oleh Palestina.
“Kami percaya ini merupakan langkah awal menuju perlindungan atas kekayaan warisan di Palestina yang jumlahnya banyak, berupa kebudayaan, manusia, warisan agama, yang mana kami adalah para penjaganya. Dan kami berharap dapat menggunakan keputusan ini untuk melaksanan hak mempertahankan kebudayaan, sejarah dan identitas kami,” kata Hanan Ashrawi, anggota komite eksekutif PLO.
Dengan ditetapkannya Nativity Church, yang diyakini sebagai tempat kelahiran Yesus di kota Bait Lahim (Betlehem) itu sebagai situs warisan dunia yang harus dilindungi, maka gereja itu berhak mendapatkan bantuan dana dari UNESCO untuk pelestariannya.*