Hidayatullah.com—Menteri Luar Negeri Muhammad Kamil Amr telah meminta Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton untuk memerintahkan pembebasan seorang warganya yang masih ditahan di penjara Guantanamo, lapor Al Mishry Al Yaum.
Tariq Al Sawah merupakan satu-satunya warga Mesir yang belum dikeluarkan dari penjara yang terletak di pangkalan militer AS di Kuba itu.
Hari Selasa (31/7/2012) Kedutaan Mesir di Washington melayangkan surat Amr untuk Deplu AS.
Dalam surat itu Amr menekannya perlunya pembebasan Sawah, yang ditahan di Guantanamo sejak 2001 tanpa pernah sekalipun diproses dalam persidangan. Demikian menurut keterangan jurubicara Kemenlu Mesir Amr Roshdy, Kamis (2/8/2012).
Roshdy menjelaskan, pemerintah Mesir menghubungi pengacara Amerika spesialis tahanan Guantanamo Mayor Sean Gleason, untuk mendampingi Sawah. Sesi pertama mendengar pembacaan petisi berisi permintaan pembebasan Sawah akan digelar usai bulan Ramadhan.
Washington menuduh Sawah “melakukan perjalanan ke Afghanistan dan bergabung dengan Al Qaidah untuk memerangi Amerika Serikat.”
Dua dokumen AS bertahun 2008 menyatakan bahwa Sawah menjadi anggota Al Qaidah “sekitar dua tahun” di Afghanistan.
Keluarga Sawah dan tim pembelanya menegaskan bahwa tuduhan itu tidak berdasar. Dan awal tahun ini pengadilan militer sudah membatalkan tuntutannya atas Sawah, tetapi tidak kunjung mengeluarkannya dari Guantanamo.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pada September 2011 usai menghadiri pertemuan dengan Parlemen Eropa, Jaksa Agung AS Eric Holder mengatakan bahwa pemerintah AS akan menutup penjara Guantanamo sebelum pemilihan presiden pada bulan Nopember mendatang.*