Hidayatullah.com—Presiden Mesir Muhammad Mursy menelepon Paus Tawadros II haris Ahad malam (6/1/2013) untuk mengucapkan selamat Natal dan mendoakan semoga sepanjang tahun ini penuh kasih dan kesejahteraan, lapor kantor berita Jerman DPA dikutip Egypt Independent.
Mursy mempercayakan Paus Tawadros II untuk meneruskan pesannya itu kepada kaum Qibhty di Mesir dan di luar negeri, kata jurubicara presiden Yasser Ali dalam pernyataannya Ahad kemarin.
Presiden Mursy menugaskan Kepala Staf Muhammad Refaa al-Tahtawi untuk menghadiri misa Natal di Gereja Katedral Koptik St Marks di Abasiyyah.
Sementara itu, pimpinan Al-Ikhwan Al-Muslimun Muhammad Badi’ mengucapkan selamat Natal kepada Paus dan para pemimpin gereja Qibhty pada Ahad pagi.
Berbeda dengan penganut Kristen lainnya yang merayakan Natal tanggal 25 Desember, umat Kristen Koptik (Qibhty) memperingati Natal pada 6 Januari.
Penduduk Mesir penganut Kristen Koptik mencakup 10 persen dari total populasi 83 juta jiwa.
Banyak penganut Kristen di Mesir marah ketika Lembaga Hukum Hak dan Reformasi Islam, yang salah satu anggotanya adalah Wakil Rais Aam Al Ikhwan Khairat al-Syatir, mengeluarkan larangan bagi Muslim mengucapkan selamat hari Natal kepada penganut Kristen. Fatwa yang dikeluarkan tahun lalu itu, merebak kembali di internet lewat media sosial belum lama ini.
Tawadros hari Sabtu kemarin (5/1/2013) mengatakan bahwa fatwa semacam itu menyakiti umat Kristen. Kepada stasiun televisi swasta MBC Misr Tawadros mengatakan, masyarakat harus mengatakan kepada siapa saja yang melarang mengucapkan selamat Natal, bahwa tindakan itu adalah perbuatan yang salah.
Pada bulan Nopember tahun kemarin, Mursy diundang Tawadros untuk menghadiri pentahbisannya sebagai paus Qibhty yang baru. Namun Mursy tidak memenuhi undangan tersebut.
Nama Tawadros terpilih dalam proses undian yang dilakukan pada 4 Nopember 2012 untuk mencari pengganti Shenouda III, yang wafat bulan Maret 2012 karena sakit.*