Hidayatullah.com- Duta Besar Arab Saudi di Indonesia, Syeikh Mustofa Ibrahim al-Mubarak mengatakan serangan-serangan yang dilakukan oleh koalisi negara-negara teluk difokuskan pada wilayah-wilayah yang ada kelompok pemberontak Syiah Al Hautsi (Syiah al-Houthi).
“Dan sangan menghindari adanya korban dari warga sipil seperti kaum wanita dan anak-anak,” kata Syeikh Mustofa dalam konferensi pers di kediamannya, di Jalan Tengku Umar Jakarta, belum lama ini.
Mustofa menyampaikan bahwa serangan-serangan itu dilakukan dalam rangka untuk mengembalikan stabilitas keamanan di negara Yaman. Di mana, kondisi keamanan negara Yaman yang tidak stabil setelah adanya pergejolakan yang disebabkan oleh kelompok al-Hautsi.
Selain untuk menjaga stabilitas keamanan negara Yaman, Mustofa menyampaikan bahwa serangan terhadap kelompok al-Hautsi dilakukan juga untuk menjaga keabsahan presiden Yaman saat ini, yaitu Abdurabbuh Mansyur Hadi. [baca: Dubes Saudi: Serangan Koalisi Negara Teluk Dilakukan Untuk Membantu Pertahankan Keabsahan Presiden Abdurabbuh].
Dalam kondisi pergejolakan seperti itu, kata Mustofa, pemerintah kerajaaan Saudi berusaha mendukung adanya negoisasi upaya perdamaian, baik melalui dewan keamanan tingkat negara-negara teluk maupun pada tingkat Internasional melalui dewan keamanan PBB.
Mustofa mengungkapkan proses negoisasi itu terjadi di saat presiden Abdu Rabuh melarikan diri ke kota Aden (pasca kelompok al-Hautsi berhasil menguasai amunsi dan persenjataan serta berhasil masuk ke kota Sana’a, red), dimana fraksi dari kelompok al-Hautsi dan beberapa fraksi lainnya sempat mengadakan dialog untuk melakukan perdamaian terhadap gejolak yang sedang terjadi di Yaman, meskipun akhirnya gagal.
“Dimana saat itu, dewan keamanan PBB sendiri melansir bahwa kelompok al-Houthi dan kelompok lain yang mendukungnya adalah sebagai penjahat perang,” ungkap Mustofa.*