Hidayatullah.com—Organisasi Taliban Pakistan mengutuk intervensi militer yang dilakukan Prancis di Mali dan menyebutnya sebagai “perang ideologi”. Selain itu Taliban juga menuntut dunia Islam agar bersatu untuk mengatasinya.
Juru bicara Taliban, Ihsanullah Ihsan, dalam sebuah video mengatakan, “Pemerintah Prancis menyerang mujahidin di Mali, dan Amerika mendukung Prancis. Maka saya menghimbau seluruh dunia Islam agar bersatu, karena ini merupakan perang ideologi.”
Dia menambahkan lagi, “Karena semua orang kafir bersatu, maka kita juga wajib untuk bersatu dan mendukung satu sama lain.”
Di sisi lain, sebuah jejak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa sekitar setengah dari orang-orang Jerman tidak yakin bahwa konflik di Mali dapat selesai dengan waktu cepat.
Dalam survey jejak pendapat yang dilakukan oleh lembaga polling YouGov untuk kantor berita Jerman DBA, bahwa 46% responden polling meyakin bahwa konflik di Mali akan memakan waktu yang panjang hingga bertahun-tahun menyerupai situasi di Afghanistan.
Jerman sendiri mendukung pasukan Prancis dan Afrika di Mali dengan 3 buah pesawat yang mengangkut pasukan dan peralatan militer, di samping juga dana sebesar 15 juta euro.
Selain itu Jerman juga berencana mengirim pelatih militer ke Mali pada awal Maret nanti dalam rangka partisipasi untuk melatih tentara Mali.
Sebanyak 39% responden Jerman yakin bahwa bantuan yang diberikan negara mereka itu sudah cukup. Sementara 20% responden lagi mendukung untuk ditambah bantuan tersebut. Dan 32% lainnya berpendapat untuk memotong bantuan. Demikian dilansir Islammemo (04/02/13).*