Hidayatullah.com—Perusahaan asal Rwanda Mara Group hari Senin (7/10/2019) meluncurkan dua ponsel pintar dan menyebutnya sebagai yang pertama “Made in Africa”.
Dilansir Reuters, Mara X dan mara Z menggunakan sistem operasi Android besutan Google dan dijual dengan harga 175,750 franc Rwnada dan 120,250 franc Rwanda. CEO Mara Group Ashish Thakkar mengatakan ponsel itu menarget konsumen yang bersedia membayar untuk kualitas lebih.
“Ini pertama kalinya ponsel pinta dibuat di Afrika,” kata Thakkar kepada Reuters, setelah mengajak berkeliling perusahaan bersama Presiden Rwanda Paul Kagame.
Berbagai perusahaan merakit ponsel pintar di Mesir, Ethiopia, Aljazair dan Afrika Selatan, tetapi mengimpor komponen-komponennya, kata Thakkar.
“Kami yang pertama benar-benar melakukan proses manufaktur. Kami membuat sub-motherboard selama seluruh proses,” papar Thakkar. “Keseluruhan ada lebih dari 1.000 potongan perponsel,” imbuhnya.
Thakkar mengatakan pabriknya menelan biaya US$24 juta dan sanggup menghasilkan 1.200 ponsel perhari.
Mara Group berharap bisa mendulang keuntungan dengan adanya African Continental Free Trade Agreement, sebuah kesepakatan yang bertujuan mengdongkrak volume perdagangan di antara 55 negara Afrika yang tergabung di dalamnya.
Kesepakatan itu akan berlaku efektif bulan Juli 2020, dan diharapkan dapat menyatukan pasar 1,3 miliar orang dan menghasilkan US$3,4 tiliun dalam blok kerja sama ekonomi itu. Akan tetapi kesepakatan tersebut masih berada dalam tahap awal dan belum ada batas waktu yang disepakati untuk menghapuskan tarif.
Presiden Kagame berharap ponsel Made in Africa itu akan menambah jumlah warga pengguna ponsel di Rwanda yang saat ini baru sekitar 15%.*