Hidayatullah.com–Diplomat Amerika Serikat meninggalkan ruangan saat Presiden Iran menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB yang ke-65.
Aksi boikot ini dilakukan karena Ahmadinejad dalam pidatonya menyatakan kalau beberapa orang melihat serangan 11 September adalah konspirasi AS untuk melindungi Israel.
Aksi meninggalkan ruangan juga dilakukan oleh 32 negara lainnya, termasuk sejumlah negara Uni Eropa, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Kosta Rika.
Meski mendapatkan aksi protes tetapi hal ini tidak menggentarkan Ahmadinejad yang terus menyampaikan pidato yang menyerang Zionisme dan Israel.
Kegagalan kapitalis
Sebagian pidato Ahmadinejad berisi pandangan pribadinya terhadap dunia, sebagian lainnya berisi kritik yang tajam, dan sebagian lagi berisi ceramah.
Presiden Iran itu juga mengatakan akan membuat sebuah konferensi terorisme tahun depan, atau bertepatan dengan tahun pelucutan senjata nuklir.
Berkali-kali dia mengatakan bahwa program Iran tidak tengah membangun persenjataan nuklir. Ahmadinejad mengatakan, sejumlah negara Dewan Keamanan PBB telah ”menyamakan energi nuklir dengan bom nuklir”.
Dia juga mengatakan Teheran tidak akan tunduk atas tekanan IAEA atau yang dia sebut sebagai lembaga pengawas PBB yang tidak penting.
Ahmadinejad sebelumnya mengawali pidatonya dengan menekankan kegagalan kapitalisme, sambil mengatakan dunia perlu diperintah oleh orang yang saleh seperti para Nabi.
Bagaimanapun dia mengatakan Iran siap untuk berdialog dengan AS, walau sepertinya hanya sedikit isu yang bisa dibahas.
Dalam tanggapan pidato Ahmadinejad, Mark Kornblau, seorang juru bicara delegasi AS di PBB mengatakan kepada kantor berita AFP, ”Ketimbang mewakili aspirasi dan niat baik warga Iran, Ahmadinejad justru kembali lagi memilih menyemburkan teori konspirasi yang menggelikan dan pernyataan anti-Semit yang mengerikan dan berhalusinasi seperti yang sudah diduga sebelumnya.” [bbc/hidayatullah.com]