Hidayatullah.com—Polisi dan Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) hari Rabu (3/4/2013) sekitar pukul 6.30 pagi waktu setempat menangkap dua warga Buddhis etnis Rakhine yang membawa dua buah pistol di pasar ikan Ramu di Cox’s Bazar, wilayah distrik di mana terdapat banyak kamp pengungsi Muslim Burma dari etnis Rohingya.
Kabar penangkapan itu diceritakan seorang pemilik toko di pasar Ramu yang tidak ingin disebutkan namanya.
Seorang petugas polisi yang juga tidak mau disebutkan namanya mengatakan, kedua warga Buddhis Rakhine yang ditangkap itu berasal dari Arakan, Burma. Linn Khine, 20, putra U Mra Oo berasal dari desa Kathee, wilayah Akyab ibukota Arakan. Sementara U Aung Kyaw, 45, berasal dari kota Buthidaung.
“Linn Khine ditangkap oleh BGB dan U Aung Kyaw ditangkap oleh polisi, karena gerak-geriknya mencurigakan dengan mondar-mandir dari satu tempat ke tempat lain. Polisi dan BGB mendapati kedua orang asing itu membawa dua buah pistol 0,32 dengan 22 butir peluru. Senjata api dan pelurunya disimpan dalam paket-paket terpisah,” kata petugas polisi itu dikutip Kaladan Press.
Kedua warga Buddhis Rakhine tersebut mengaku baru datang dari Arakan, tetapi polisi mendapati jam tangan yang mereka pakai sudah menggunakan standar waktu wilayah Bangladesh (BST).
U Aung Kyaw mengatakan, dia seorang kurir dan akan mendapat bayaran 200.000 taka jika berhasil masuk Arakan dengan membawa pistol. Dia bukan pemilik pistol tersebut, kata Altaf salah seorang anggota BGB.
Setelah diamankan, kedua warga Buddhis asal Burma itu dibawa ke kantor polisi di Ramu untuk diinterogasi lebih lanjut.
Sebagian penjaga toko di pasar Ramu yakin kedua Buddhis itu adalah anggota Arakan Liberation Party (ALP) yang ditunjuk untuk melakukan tugas khusus. Organisasi itu merupakan organisasi warga Buddhis Burma di negara bagian Arakan (sekarang lebih sering disebut dengan nama Rakhine-red) yang berpenduduk mayoritas Muslim Rohingya.
Sejumlah orang lokal penduduk Ramu mengatakan, “Mereka datang ke sini untuk membunuhi orang di Bangladesh dan kami mendengar baru-baru ini bahwa sekelompok orang Rakhine (etnis Burma beragama Buddha-red) dikirim ke Bangladesh dari Arakan.”
Bangladesh merupakan negara tetangga terdekat Burma yang dijadikan tempat pengungsian oleh warga Muslim yang ditindas oleh warga Buddhis di Burma.*