Hidayatullah.com—Mesir berencana memblokir aplikasi populer Viber dan WhatsApp karena dinilai merugikan perekonomian dan keamanan negara, kata seorang pejabat senior telekomunikasi kepada Al-Ahram Sabtu (8/6/2013).
Kepala Otoritas Regulator Telekomunikasi Nasional Amr Badawy mengatakan, sebuah komite sudah dibentuk guna memantau aplikasi-aplikasi telepon genggam itu dan akan memutuskan apakah akan dilarang, diperbolehkan secara gratis atau diperbolehkan secara terbatas.
“Aplikasi-aplikasi ini memungkinkan pelanggan melakukan panggilan telepon gratis, mengirim pesan dan berbagi file sementara sumber mereka tidak diketahui. Aplikasi-aplikasi berbayar akan mengalami kerugian,” kata Badawy menjelaskan alasan dibalik rencana larangan itu.
WhatsApp sangat populer di kalangan pengguna telepon seluler untuk melakukan chatting. Sementara Viber memungkinkan mereka melakukan panggilan internasional secara gratis.
Viber, salah satu aplikasi telepon genggam paling populer, dibuat oleh sebuah perusahaan Israel.
Baru-baru ini Arab Saudi melarang aplikasi komunikasi berbasis web itu, dengan alasan sulit bagi negara untuk melacak keuntungan yang diraup perusahaan operator telekomunikasi dari pemakaian aplikasi tersebut.
“Aplikasi Viber sudah dihentikan … dan regulator menegaskan akan mengambil tindakan yang diperlukan terhadap aplikasi atau layanan sejenis lain, jika mereka tidak dapat mengikuti ketentuan hukum yang berlaku di kerajaan ini,” tulis pernyataan Komisi Teknologi Komunikasi dan Infromasi Saudi di laman situsnya.*