Hidayatullah.com—Amerika Serikat mengatakan akan memulangkan dua warga Aljazair yang dikurung di penjara Guantanamo ke negara asal mereka, sebagai bagian dari upaya penutupan penjara militer tersebut.
“Amerika Serikat tetap bertekad untuk menutup fasilitas tahanan di Teluk Guantanamo,” kata Gedung Putih dalam pernyataannya hari Jumat lalu, lansir Aljazeera (27/7/2013).
“Guna mendukung upaya itu, hari ini Departemen Pertahanan menyampaikan kepada Kongres akan maksudnya merepatriasi dua tahanan lagi ke Aljazair,” kata pernyataan itu.
Gedung Putih tidak menyebutkan identitas kedua warga Aljazair yang akan dilepaskannya tersebut.
Sedikitnya 12 orang warga negara Aljazair yang dikurung di Guantanamo sudah direpatriasi.
Seorang jurubicara Pentagon mengatakan, para pejabat AS mengkaji dengan seksama dua kasus tahanan itu sebelum Menteri Pertahanan memberikan lampu hijau pembebasannya.
Saat pertama kali menaiki kursi kepresiden pada tahun 2009, Barack Obama berjanji akan menutup penjara di Guantanamo, yang merupakan pangkalan Angkatan Laut AS di wilayah negara Kuba. Tapi janji itu hingga saat ini belum juga direalisasikan.
Sekarang masih tersisa sekitar 166 pria di sana, padahal sebagian dari mereka sudah dinyatakan “bersih” oleh pihak keamanan AS. Para tahanan Guantanamo ditangkap dari berbagai negara dan dipenjarakan tanpa lewat proses pengadilan. Tidak hanya itu mereka pun disiksa dengan berbagai macam cara, termasuk waterboarding.*