Hidayatullah.com—Bekas pimpinan perusahaan minyak terbesar China dihukum penjara 16 tahun karena menerima suap, demikian dikabarkan media milik pemerintah seperti dilansir BBC Senin (12/10/2015).
Jiang Jiemin sebelumnya memimpin China National Petroleum Corporation (CNPC) dan anak perusahaannya PetroChina.
Dia ditangkap pada 2013, tak lama setelah duduk di pemerintahan.
Jiang merupakan sekutu dekat mantan kepala keamanan China, Zhou Yongkang, pejabat China dengan pangkat tertinggi yang pernah diciduk dan menjadi terdakwa dalam kasus korupsi.
Sebuah pernyataan dari pengadilan di Provinsi Hubei yang dikutip media lokal menyebutkan bahwa Jiang dinyatakan bersalah menerima suap, memiliki aset dalam jumlah yang sangat besar tetapi dari sumber yang tidak jelas, serta menyalahgunakan jabatannya di perusahaan milik negara.
Wartawan BBC Celia Hatton dari Beijing melaporkan bahwa Jiang menerima hukuman lebih ringan setelah mengakui kejahatan-kejahatan yang dilakukannya. Jiang menjelaskan bahwa dia menerima uang suap dengan imbal balik memberikan proyek kepada pihak yang memberinya uang, serta menawarkan promosi jabatan secara personal.
Sejak Presiden Xi Jinping duduk di kursi kepresidenan tahun 2012, China melancarkan operasi pemberantasan korupsi besar-besaran baik di kalangan pejabat rendahan maupun pejabat tinggi negara.
Salah satu tangkapan kakap dari operasi pemberantasan korupsi itu adalah Zhou Yongkang, bekas menteri keamanan publik China. Zhou divonis penjara seumur hidup pada bulan Juni lalu.*