Hidayatullah.com–Roman Abramovich telah didiskualifikasi sebagai direktur Chelsea oleh Premier League setelah pemerintah Inggris memberi sanksi kepada miliarder Rusia itu.
Pemilik Chelsea Abramovich merupakan satu dari tujuh oligarki yang diberi sanksi pekan ini oleh Inggris karena invasi Rusia ke Ukraina.
Klub juara Eropa itu ditempatkan di bawah pembatasan ketat karena sanksi terhadap Abramovich.
Chelsea tidak dapat merekrut pemain, memperbarui kontrak, atau menjual tiket pertandingan, sementara jumlah uang yang boleh mereka keluarkan untuk perjalanan ke pertandingan tandang juga dibatasi.
Sekarang para petinggi Premier League mengambil tindakan terhadap Abramovich, yang disebut oleh pemerintah Inggris sebagai bagian dari lingkaran dalam Presiden Rusia Vladimir Putin, meskipun tuduhan tersebut sejak dulu disangkalnya.
“Menyusul pemberlakuan sanksi oleh Pemerintah Inggris, pengurus Premier League mendiskualifikasi Roman Abramovich sebagai direktur Chelsea Football Club,” bunyi sebuah pernyataan Premier League yang dirilis hari Sabtu (12/3/2022) seperti dilansir AFP.
“Keputusan dewan tidak berdampak pada kemampuan klub untuk berlatih dan bertanding, sebagaimana diatur di bawah persyaratan lisensi yang dikeluarkan oleh pemerintah, yang berakhir pada 31 Mei 2022.”
Abramovich sudah mengumumkan niatnya untuk menjual Chelsea, dengan sejumlah pembeli potensial menyatakan minat mereka terhadap klub yang telah memenangkan 19 trofi utama sejak ia membeli tim tersebut pada tahun 2003.
Pemerintah masih terbuka untuk penjualannya tetapi harus menyetujui lisensi baru, dengan syarat tidak ada keuntungan yang akan diberikan kepada pengusaha Rusia itu, yang memasang harga sekitar £1,5 miliar ($2 miliar).
Chelsea sudah merasakan dampak sanksi tersebut, dengan sponsor kaos Three menangguhkan kesepakatan senilai £40 juta.
Mitra pemasok pakaian latihan resmi klub, Trivago, mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka tetap bertahan dengan Chelsea meskipun situasinya “menantang”.
Sejumlah kartu kredit Chelsea kabarnya sudah dibekukan sementara pada hari Jumat, di saat mereka menegosiasikan persyaratan lisensi operasi khusus dengan pemerintah.*