Hidayatullah.com–Pihak keamanan Mesir hari Rabu, (14/08/2013) kembali melancarkan serangan kepada para pendukung mantan Presiden Mesir terguling Mohammad Mursy, di lapangan Rabiah al-Adawiyah dan lapangan al-Nahdhah.
Serangan ini dilakukan sebagai upaya pembubaran masa pro Mursy yang tetap mempertahankan tuntutannya agar Mursy kembali menjadi presiden.
Al-jazera Misr Mubaser, situs TV Aljazeera melalui streaming merekam bagaimana salah seorang pihak keamanan menembaki para demonstran dari atap sebuah gedung dengan senjata api. Serangan ini dimulai pada pukul 7 pagi hari atau sekitar pukul 12 WIB.
Reuters menulis, pasukan keamanan telah memblokir semua akses lapangan an-Nahdha, tempat berlangsungnya protes pro Mursy. Tayangan televisi menunjukkan anggota pasukan keamanan mencari tenda-tenda di kamp.
Korban masih simpang siur. Media-media Barat menyebut korban tewas belasan, namun TV Aljazeera mengutip pihak rumah sakit di lapangan Rabi’ah saat ini korban jiwa telah mencapai lebih dari 120 orang, dan sekitar 5000 orang mengalami luka-luka.
Sementara itu, seorang wartawan Reuters dikutip di tempat kejadian seperti dikutip cnbc.com menyatakan, melihat 36 mayat di sebuah kamar mayat.
Pemerintah juga telah memutus aliran listrik, saluran internet bahkan air.
Lebih dari 300 orang telah tewas dalam kekerasan politik sejak Mursy digulingkan militer pada 3 Juli, termasuk puluhan pendukungnya dibunuh pasukan keamanan dalam dua insiden terpisah sebelumnya.
Sementara itu, di Provinsi Asyuth para pendukung Mursy turun ke jalan-jalan sebagai aksi protes terhadap serangan ini.
Aksi serupa juga dilakukan para simpatisan Mursy di Provinsi Matruh, Suez, Damanhur dan Iskandariyah.
Hingga kejadian ini berlangsung tidak ada komentar dari otoritas negara dan pihak terkait. */Sansan, Mesir
Laporan langsung bisa lihat di http://mubasher-misr.aljazeera.net/livestream/