Hidayatullah.com—Mufti besar Mesir mendesak negara-negara Barat mengkaji ulang peraturan dan perundangan yang mempengaruhi kebebasan Muslim, setelah terjadi serangan atas penumpang kereta di Jerman yang diklaim oleh ISIS.
Syaikh Shawki Allam hari Selasa (19/7/2016) mengecam serangan itu sebagai “tidak manusiawi” dan kekerasan seperti itu “menodai citra Islam yang menyerukan toleransi dan hidup berdampingan.”
Syaikh Allam mendesak negara-negara Barat untuk membantu komunitas Muslim “berintegrasi ke dalam masyarakat” dan merevisi “peraturan perundangan dan kebijakan yang dapat mengekang kebebasan Muslim.”
Menurutnya, peraturan perundangan semacam itu dieksploitasi oleh kaum ekstrimis untuk menyebarkan pandangan radikal mereka dengan alasan “negara-negara Barat tidak ramah terhadap Islam dan Muslim.”
Syaikh Allam menegaskan bahwa Islam melarang “meneror orang atau menyerang mereka tidak peduli apapun golongan agama mereka.”
Pernyataan Syaikh Allam itu merupakan bagian dari sebuah pernyataan yang dikeluarkan Dar Al-Ifta, lapor Ahram Online.*