Hidayatullah.com– Innalillahi, Ammar Muhammad Badi’, putera Mursyid Am Ikhwanul Muslimin meninggal dunia karena tertembak dalam demonstrasi mendukung Presiden Mursy di Bundaran Ramses, Jumat (15/08/2013). .
Ammar terkena tembakan dua butir peluru di kepala dan bagian matanya. Saat ini jenazah beliau berada di rumah sakit militer Ghamrah, dekat dengan Ramses, demikian kutip Aljazeera. Berita ini juga dikutip media Turki dan media Israel, Israelnationalnews.com.
Ammar meninggal dalam usia 37 tahun, telah menikah, dan memiliki dua orang anak; laki-laki dan perempuan.
Belum diketahui secara pasti siapa yang menembak Ammar. Namun pihak Ikhwan menuduh militer telah melakukan pembunuhan secara sistematis terhadap para demonstran.
Amar adalah anak dari Muhammad Badi’, yang berprosi sebagai insinyur komputer dan telah menikah serta dikaruniai dua orang anak.
Hari Jumat kemarin, terjadi demonstrasi besar-besaran di Bundaran Ramses. Dalam demonstrasi ini, selama lebih dari 24 jam aparat menembakkan gas air mata dan peluru tajam. Tembakan berasal dari jembatan, kendaran lapis baja, helikopter dan sniper yang menyebabkan lebih dari 173 orang ikut terbunuh.
Serbu Masjid
Sementara itu polisi dan para demonstran yang mengungsi di sebuah masjid di Kairo baku tembak pada Sabtu sore waktu setempat, demikian dikutip AFP.
Setelah pasukan keamanan mengepung masjid itu selama beberapa jam, polisi berusaha memasuki masjid itu dan menyeret beberapa demonstran ke luar masjid. Sementara di luar masjid massa yang marah juga mengamati perilaku pasukan keamanan.
Polisi lalu melepaskan tembakan ke udara untuk mengendalikan gerombolan massa.
Yang mencengangkan, hampir kebanyakan TV Mesir membela tindakan aparat yang telah diluar batas kemanusiaan ini dengan terang-terangan dalam siaran TV menyebut kata “teroris” pada kelompok Ikhwan yang diserang di bagian atas judul siaran.*/Rizqi Utama, Mesir