Hidayatullah.com—Ribuan rakyat Iraq melakukan unjuk rasa di kota Karbala untuk memprotes uang pensiun politisi.
Anggota legislatif Iraq dapat mengklaim pensiun sebesar 80 persen dari gaji setelah mereka duduk di kursi wakil rakyat untuk periode 4 tahun.
Padahal, saat ini sebagian besar rakyat Iraq mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan hidup dasar.
“Batalkan pensiun kalian, atau kami akan pecat kalian,” teriak para demonstran.
Selain di Karbala, unjuk rasa serupa terjadi di kota pelabuhan Basrah. Di kota tebesar kedua setelah ibukota Baghdad itu, ratusan orang memenuhi jalanan.
Seorang pengunjuk rasa bernama Abdulqadir mengatakan pemerintah Iraq mengecewakan.
“Mereka berjanji hasil penjualan minyak akan dirasakan oleh setiap warga, tetapi mereka tidak memberikannya kepada kami. Mereka menjanjikan legislasi tentang beasiswa bagi pelajar, tetapi mereka tidak mewujudkannya. Mereka menjanjikan 25.000 dinar untuk biaya kebutuhan pangan bulanan kami. Parlemen Iraq dijadikan bisnis, kami menyeru agar presiden membubarkan parlemen,” kata Abdulqadir dikutip Euronews Sabtu (31/8/2013).
Selain gaji, politisi di parlemen Iraq mendapatkan tunjangan perumahan, pengawal pribadi dan paspor diplomatik seumur hidup.
Sebuah pernyataan dari kantor perdana menteri mengatakan bahwa pihaknya mendukung tuntutan rakyat pengunjukrasa dan akan bekerja guna memenuhi keinginan mereka itu.*