Hidayatullah.com—Arab Saudi mencatat 31.700 kasus pembantu rumah tangga asal Ethiopia kabur dari majikannya setahun terakhir. Demikian menurut laporan statistik resmi dari kementerian tenaga kerja. Sementara ratusan ribu pekerja asing tercatat mangkir kerja.
Pakar ekonomi memperkirakan warga saudi menanggung beban 300 juta riyal atau lebih dari 9 milyar rupiah karena kasus tersebut, lansir Arab News (27/12/2013).
Jumlah keseluruhan kasus pembantu kabur menurut laporan kementerian itu mencapai 58.715. Sebanyak 54 persen di antaranya adalah pembantu rumah tangga yang kabur diam-diam atau karena melakukan kejahatan, dan 45 persen lainnya bekerja sebagai sopir.
Kasus pembantu kabur paling banyak terjadi di kota Riyadh, disusul kemudian Provinsi Timur dan Makkah. Jumlah kasus pembantu yang melarikan diri paling sedikit terjadi di Provinsi Utara dan Al-Baha.
Laporan itu juga mencatat sekitar 500.000 pekerja asing mangkir dari perusahaan-perusahaan dan tempat-tempat kerja mereka di seluruh Arab Saudi pada kuartal pertama tahun 2013 dengan rata-rata absensi 6 persen.
Sekitar 56 persen pekerja asing yang mangkir meninggalkan tempat kerjanya keluar lalu kembali masuk ke Arab Saudi, sedangkan 40 persen lainnya tetap berada di Saudi.
Jumlah pekerja asing wanita yang kabur dari perusahaan-perusahaan swasta mencapai 9.454 orang.
Kasus pembantu rumah tangga kabur banyak merugikan warga Saudi, karena tidak ada jaminan mereka akan mendapatkan penggantinya.
Namun berdasarkan peraturan baru, warga Saudi akan mendapatkan jaminan PRT pengganti, apabila pembantu mereka kabur dalam waktu 3 bulan pertama bekerja.*