Hidayatullah.com—Kantor urusan hak asasi manusia yang berada di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan lembaganya sudah berhenti melakukan pemutakhiran (update) angka korban meninggal dalam konflik di Suriah sejak perhitungan terakhir akhir Juli 2013.
Rupert Colville, seorang jurubicara UN Office of the High Commissioner for Human Rights, menyalahkan kegagalan dalam pembaruan laporan korban tewas itu kepada lembaganya sendiri, yang dinilai kurang memiliki akses langsung ke wilayah konflik Suriah dan tidak mampu dalam memverifikasi sumber informasi dari pihak-pihak lain.
Kepada para wartawan hari Selasa (7/1/2014) di Jenewa Colville mengatakan bahwa laporan jumlah korban tewas yang dikeluarkan PBB merupakan perkiraan, yang merupakan hasil usaha melelahkan untuk memverifikasi kombinasi laporan 6 angka berbeda yang didapat dari sumber-sumber beragam.
“Untuk saat ini kami tidak memperbarui angka itu,” kata Colville dikutip Associated Press.
Laporan terakhir Komisi Tinggi HAM PBB pada bulan Juli 2013 menyebutkan sedikitnya 100.000 telah tewas dalam perang sipil di Suriah.*