Hidayatullah.com—Dalam 10 tahun terakhir kecenderungan obesitas di kalangan remaja di Amerika Serikat dari keluarga kaya menurun, sementara teman-temannya dari keluarga miskin semakin banyak yang mengalami obesitas.
“Kami mendapati bahwa meskipun secara keseluruhan prevalensi obesitas tidak banyak berubah, namun kecenderungannya di antara sub-sub kelompok sangat berbeda,” kata hasil riset yang dimuat dalam Proceedings of the National Academy of Sciences dikutipAFP (15/1/2014).
Menggunakan pendapatan keluarga dan tingkat pendidikan orangtua, para ahli di Universitas Harvard menganalisa dua survei besar yang pernah dilakukan di Amerika Serikat. Mereka mendapati, di kalangan kelas bawah kecenderungan obesitas meningkat.
Pertengahan tahun 2000an, rata-rata obesitas menurun di kalangan anak-anak yang memiliki orangtua lulusan perguruan tinggi. Sementara di kalangan anak-anak yang memiliki orangtua hanya lulusan sekolah menengah atas, kecenderungan obesitas meningkat.
Kecenderungan yang sama terlihat jelas apabila dilihat dari tingkat pendapatan keluarga.
Namun, jika dilihat dari sisi ras peneliti mengaku tidak memiiki cukup data untuk mengambil kesimpulan.
Tingkat obesitas kelompok usia 12-17 tahun di Amerika Serikat naik hampir dua kali lipat pada akhir 1980an sampai pertengahan 2000an, tetapi mulai bergerak stabil sejak satu dekade lalu.
Menurut data pemerintah sekitar sembilan persen remaja mengalami obesitas antara 1988 hingga 1991. Namun kemudian naik 17% tahun 2003-2004.
Sejak itu tingkat obesitas di kalangan remaja tidak ada perubahan.
Di Amerika Serikat, laporan obesitas remaja dan anak-anak berdasarkan grafik pertumbuhan dibuat oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Remaja dengan Body mass index (BMI) 95th percentile terkategori obesitas dan antara 85th dan 94th percentile terkategori kelebihan berat badan.
Penelitian itu menyebutkan kurang olahraga dan terlalu banyak makan adalah penyebab remaja menjadi gemuk.
Untuk remaja dari keluarga miskin, akses atas makanan sehat terbatas.
Departemen Pertanian melaporkan 9,7% populasi Amerika Serikat atau 29,7 juta orang hidup di lingkungan berpendapatan rendah yang jaraknya dari supermarket bahan makanan lebih dari satu mil. Di lingkungan mereka kebanyakan toko hanya menjual minuman keras, bensin, restoran cepat saji yang menjual makan dengan kadar lemak, gula dan garam tinggi.*