Hidayatullah.com—Badai berkekuatan besar menghantam wilayan tengah dan barat Jepang, melukai sedikitnya 21 orang dan memutuskan pasokan listrik bagian puluhan ribu rumah.
Taifun Jongdari (dalam bahasa Korea berarti burung skylark) mendatangkan curahan hujan sangat lebat dan angin besar yang menderu hingga kecepatan 180 kilometer perjam.
Taifun itu menyentuh daratan pulau terbesar Jepang, Honshu, pada pukul 16:00 GMT atau pukul 1 dini hari Ahad (29/7/2018), lapor BBC.
Aparat urusan cuaca kemudian menurunkan angin itu menjadi badai tropis, tetapi memperingatkan penduduk bahwa hujan besar yang terjadi dapat menimbulkan longsor di banyak tempat.
Lembaga penyiaran publik Jepang NHK melaporkan 150.000 rumah terputus pasokan listriknya akibat Taifun Jongdari.
Pada tengah hari kemarin, angin bergerak ke arah barat sehingga petugas mendorong agar warga segera meninggalkan rumah-rumah mereka.
Pada hari Sabtu, perintah evakuasi dikeluarkan bagi 36.400 orang di kota Shobara dan 6.300 di kota Kore, bagian barat Jepang.
“Kami takut orang-orang tidak akan dapat dievakuasi karena angin kencang dan banjir memblokir rute evakuasi,” kata Gubernur Hiroshima Hidekiko Yuzaki.
“Saya ingin orang-orang dievakuasi lebih awal sehingga nyawa mereka dapat diselamatkan,” imbuhnya.
Gambar-gambar yang diambil ketika angin besar itu berhembus menunjukkan gelombang besar laut menghajar bertubi-tubi batu karang di pantai sebelah barat daya Tokyo. Akibatnya, layanan feri yang biasa beroperasi di daerah itu dihentikan.
Hari Sabtu malam, ombak besar meninju jendela kaca restoran sebuah hotel di kota wisata Atami sehingga melukai lima orang.
Ratusan penerbangan juga dibatalkan pada akhir pekan kemarin sebab angin berhembus sangat kencang di sekitar pantai.*