Hidayatullah.com—Politisi Belanda anti-Islam dan orang asing Geert Wilders menemui sejawatnya dari Prancis, Marine Le Pen di pusat pemerintahan Belanda, Den Haag, lapor Euronews Rabu (13/11/2013).
Kedua politisi yang sama-sama anti-orang asing dan anti-Islam itu berharap hubungan antara kedua partai mereka semakin erat dan menjadi sekutu tetap di Parlemen Eropa. Ideologi politik partai keduanya disatukan dengan kebijakan anti-imigran sebagai kebijakan utamanya.
“Kami ingin mengembalikan kembali kemerdekaan kepada orang-orang kita. Kami ingin mengembalikan kedaulatan kepada negara-negara kita. Kedua hal itu saja sudah cukup untuk menjustifikasi fakta bahwa kami berada di sini untuk memulai kerjasama,” kata Marine Le Pen pimpinan Front Nasional Prancis dihadapan wartawan.
Pertemuan kedua politisi tokoh Islamophobia Eropa itu merupakan yang kedua kalinya menjelang pemilihan umum Eropa tahun depan.
Para analis yakin kedua partai rasis itu akan membentuk kelompok dengan partai beraliran sama seperti Vlaams Belang dari Belgia dan Partai Kebebasan dari Austria. Untuk membentuk aliansi di Parlemen Eropa, mereka membutuhkan paling sedikit 23 kursi dari minimal 7 negara anggota Uni Eropa.
Front Nasional Prancis pada jajak pendapat terbaru tampak unggul dalam proyeksi pemilihan umum Eropa bulan Mei 2014. Sementara Partai Kebebasan tempat bernaungnya Geert Wilders juga menjadi yang terpopuler di Belanda.*