Hidayatullah.com—Rezim Suriah mengajukan 100 hari perpanjangan waktu pemindahan senjata kimia miliknya, setelah batas waktu 5 Februari kemarin tidak dapat dipenuhi. Namun, misi internasional yang bertanggungjawab untuk mengawasi operasi pemusnahan senjata kimia Suriah mengatakan bahwa waktu itu terlalu lama dan sebenarnya bisa dipersingkat.
Hari Jumat (20/2/2014) komite eksekutif Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) bertemua dengan misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Den Haag, Belanda, untuk membahas kekhawatiran internasional karena operasi pemindahan senjata kimia rezim Damaskus berlangsung sangat lambat.
Menurut jadwal yang dibuat OPCW, tanggal 5 Februari 2014 seharusnya rezim Suriah sudah selesai mengeluarkan semua cadangan senjata kimia yang diakui dimilikinya dan mengirimnya ke luar negeri.
Batas paling akhir pemusnahan seluruh senjata kimia rezim Damaskus itu adalah tanggal 30 Juni 2014.
“Kami sekarang mendesak otoritas Suriah untuk menerima usulan yang diajukan oleh Operational Planning Group yang menjadwalkan pemindahan dalam waktu yang jauh lebih singkat, tanpa mengorbankan masalah keamanan,” kata Phillip Hall pimpinan Departemen Kontra Proliferasi di Kementerian Luar Negeri Inggris kepada OPCW, dalam pernyataan yang dibuatnya.
Salah seorang diplomat senior PBB yang tidak menyebutkan namanya mengatakan, misi internasional yakin operasi pemindahan senjata kimia milik rezim Damaskus bisa dilakukan sebelum akhir Maret. Seraya menambahkan bahwa usulan rezim Damaskus agar batas waktu pemindahan senjata kimianya diubah menjadi bulan Mei, tidak akan memberikan waktu yang cukup untuk pemusnahannya hingga akhir Juni.
Seharusnya menurut jadwal, cadangan senjata kimia milik rezim Bashar Al-Assad yang paling berbahaya sudah dimusnahkan sebelum Maret 2014. Sementara sisanya dimusnahkan paling lambat akhir Juni 2014.
OPCW menolak untuk mengomentari usulan Damaskus itu, lansir Aljazeera.
Tim pemusnah siap
Amerika Serikat telah mengirimkan kapal MV Cape Ray, yang memiliki peralatan khusus untuk menetralisir senjata kimia paling berbahaya milik Suriah di atas laut. Mereka mengatakan butuh waktu 90 hari untuk menuntaskan pemusnahan bahan-bahan kimia tersebut.
“Masyarakat internasional telah mengerahkan semuanya yang diperlukan untuk mengangkut dan memusnahkan senjata-senjata kimia ini,” kata Robert Mikulak, duta besar Amerika Serikat untuk OPCW.
“Perlengkapan dan material yang memadai telah dikirimkan ke Suriah. Kapal-kapal yang akan membawa bahan kimia keluar dari Suriah sudah menunggu,” jelasnya, seranya menambahkan bahwa kapal-kapal dan para awaknya sudah menunggu di sekitar Suriah, serta pihak swasta yang diperlukan untuk menghancurkan sebagian senjata kimia tersebut telah dikontrak.
“Mereka menunggu. Tetapi Suriah masih terus mengolor-olor pelaksanaannya,” kata Mikulak.
Kesepakatan rezim Suriah untuk menyerahkan cadangan senjata kimia miliknya dijembatani oleh Amerika Serikat dan Rusia pada September 2013. Imbalannya, Bashar Al-Assad dan tentara pendukungnya tidak akan diserang oleh pasukan Amerika dan sekutunya. Kesepakatan itu direstui Dewan Keamanan PBB.*