Hidayatullah.com—Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad telah mengunduran diri, kata para pejabat Palestina dilansir Aljazeera, Ahad (14/4/2013).
Presiden Mahmud Abbas menerima pengunduran diri Fayyad pada hari Sabtu kemarin dan memintanya untuk memimpin pemerintah sementara Palestina, kata para pejabat kepada kantor berita Palestina WAFA setelah rapat di Ramallah.
Sebelumnya menurut pejabat-pejabat senior Palestina, Fayyad tidak akan mempertahankan jabatannya.
“Fayyad sudah mengatakan dia tidak akan tetap menjadi kepala pemerintahan, bahkan jika diminta untuk tetap menduduki jabatan itu,” kata seorang pejabat tinggi Palestina yang tidak mau disebutkan namanya kepada AFP, saat Fayyad bertemu dengan Abbas di kantor kepresidenan.
Rumor yang beredar mengatakan, Fayyad diminta memilih mengundurkan diri atau dicopot jabatannya oleh Abbas, menyusul perbedaan pendapat sejak dulu di antara keduanya, yang mencapai puncaknya beberapa pekan terakhir terkait masalah keuangan negara.
Menteri Keuangan Nabil Qassis pada 2 Maret lalu mengumumkan pengunduran dirinya.
Fayyad merestui pengunduran diri Qassis, tetapi Abbas menolaknya.
Sebelum Qassis diangkat menjadi menteri keuangan pada bulan Mei tahun lalu, Fayyad merangkap tugas-tugas finansial negara.
Reporter Aljazeera di Ramallah melaporkan, pengunduran diri Fayyad tidak terlalu mengejutkan, sebab sebelumnya beberapa kali dia pernah mengajukan surat pengunduran diri. Terlebih beberapa waktu belakangan ini faksi Fatah, yang berada di sekitar Abbas, kerap mengkritik kebijakan Fayyad.
Pegunduran Fayyad ini di satu sisi melegakan Fatah, yang merasa mendapat tekanan dari Amerika Serikat untuk mempertahankan Salam Fayyad sebagai perdana menteri, yang dinilai Washington terbaik untuk Palestina saat ini.
Dunia internasional mengakui keberhasilan Fayyad, pakar ekonomi lulusan Amerika Serikat, dalam membangun institusi pemerintahan Palestina di Tepi Barat.*