Hidayatullah.com—Beberapa pria bersenjata membunuh seorang polisi Mesir anggota pengawal hakim yang mengadili mantan presiden Muhammad Mursy untuk kasus pembobolan penjara.
Sersan Abdallah Metwally ditembak mati saat mengendarai motornya menyeberangi jembatan di atas sungai Nil di kota Manshurah utara Kairo.
Serangan atas Metwally yang mengenakan pakaian biasa, dilakukan oleh para penyerang yang juga menggunakan sepeda motor sekitar pukul 7:30 pagi waktu setempat, kata Brigjen El-Saeed Omara dari Kepolisian Manshurah kepada AFP Sabtu (1/3/2014).
Pembunuhan atas anggota polisi pengawal hakim itu terjadi menjelang pengadilan banding hari Sabtu mengkaji permintaan majelis hakim baru yang diajukan pihak terdakwa dalam kasus pembobolan penjara oleh Mursy dan kawan-kawan.
Mursy dan 130 orang terdakwa lainnya, termasuk anggota kelompok bersenjata asal Palestina dan Libanon, dituntut dengan dakwaan merencanakan pembobolan dan kabur dari penjara serta penyerangan atas pos-pos polisi saat terjadi revolusi rakyat menuntut Husni Mubarak mundur tahun 2011.
Manshurah di wilayah Delta Nil merupakan daerah lokasi terjadinya bom mobil Desember lalu, yang menarget markas kepolisian. Lima belas orang, kebanyakan polisi, tewas dalam peristiwa itu dan puluhan lainnya luka-luka. Ledakan ikut menghancurkan sejumlah bangunan di sekitarnya.
Sejak kudeta atas Mursy 3 Juli 2013 dan pembubaran kamp demonstran pro-Mursy pertengahan Agustus 2013, Mesir kerap dilanda serangan bom dan penembakan terutama yang menyasar anggota dan markas kepolisian. Sedikitnya 27 anggota polisi tewas sejak Januari 2014 dalam berbagai serangan di Mesir selain wilayah Sinai.
Anshar Baitul Maqdis, kelompok asal Sinai yang mengklaim dirinya sendiri sebagai kelompok jihad, mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan tersebut.*