Hidayatullah.com–Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengeluarkan kebijakan baru seputar seragam petugas konter imigrasi. Seragam militer yang akrab terlihat pada petugas imigrasi diganti dengan seragam kebangsaan Arab berupa gamis dan sorban.
Kebijakan baru tersebut serempak dilaksanakan di tiga bandara internasional Riyadh, Jeddah dan Madinah minggu.
Seragam baru petugas imigrasi Saudi meliputi gamis putih, sorban merah, iqol (baca: lingkaran hitam di atas kepala) dan sepatu hitam.
Seragam baru ini diharapkan bisa memberi kesan positif tersendiri bagi pendatang, khususnya para Tamu-tamu Allah yang akan melaksanakan ibadah Umroh di Makkah dan ziarah ke kota Madinah. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Imigrasi Madinah Sa’ad al-Jumuah seperti dikutip almadina.com.
“Menjadi hal yang penting bagi seorang petugas konter imigrasi untuk mengenakan pakaian budaya bangsa kita (Arab Saudi-Red) untuk memperkenalkan kepribadian yang baik kepada para musafir,” kata Sa’ad al-Jumuah.
“Hal ini menjadi penting, apalagi petugas konter imigrasi adalah orang pertama yang ditemui pendatang ketika tiba dan orang terakhir yang ditemui sebelum keberangkatan,” lanjutnya.
Sa’ad juga menegaskan bahwa pihaknya telah memperketat pengawasan terhadap petugas agar disiplin dalam menjalankan kebijakan baru tersebut, juga dalam menjaga baiknya pelayanan imigrasi kepada para pendatang.
Wakil Kepala Keamanan Bandara Internasional Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, Muhammad al-Fadhil mengatakan bahwa seragam baru berupa gamis, sorban dan iqol akan memberi kesan ketenangan dan keamanan kepada para pendatang.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Imigrasi itu badan pelayanan yang tidak harus berseragam militer, bahkan dengan mengenakan pakaian nasional seperti ini akan memberi kesan tenang dan aman kepada orang yang datang,” ujar Muhammad al-Fadhil.
Di bandara internasional Muhammad bin Abdul Aziz Madinah terdapat 80 konter imigrasi dan 320 petugas yang terbagi dalam empat grup jam kerja.*/Muhammad Dinul Haq, koresponden hidayatullah.com di Madinah