Hidayatullah.com—Musim panen kurma di Madinah menghadapi kendala sebab petani tidak memiliki cukup tenaga kerja untuk membantunya memetik hasil panen, menyusul operasi pekerja ilegal oleh Kementerian Tenaga Kerja.
“Para pemilik perkebunan biasanya menyewa pekerja menjelang panen kurma, tetapi sekarang banyak di antara mereka yang melakukannya. Pada saat yang sama, tidak mudah untuk mencari tenaga kerja asing yang mau bekerja di pertanian,” kata Muhsin Al-Alawi, seorang petani kurma Saudi kepada Arab News lewat telepon.
Al-Alawi mengatakan, Kementerian Tenaga Kerja setuju untuk memperbolehkan petani merekrut tenaga kerja asing musiman. Tetapi dikarenakan prosedur legal yang panjang, kemungkinan para pekerja asing itu baru bisa datang setelah masa panen lewat.
“Ramadhan adalah waktu yang paling baik untuk meraup untung. Tetapi begitu Kementerian memberikan visa untuk pekerja, pasar sudah dipenuhi dengan kurma dari Qassim dan daerah lain dan harganya akan turun,” kata Al-Alawi dikutip Arab News (25/6/2014).
Menurut sejumlah sumber, sedikitnya 2.000 pekerja dibutuhkan selama dua bulan musim panen kurma.
Pekerja di bidang industri kurma di Madinah dan daerah lain di Saudi, mulai dari panen hingga penjualan, didominasi tenaga kerja asing.
Menurut Al-Alawi, pemintaan jamaah umrah akan kurma sangat tinggi.
“Setiap jamaah membeli rata-rata sedikitnya 5 kilogram kurma dari Madinah,” ujarnya.
Musim kurma bulan Ramadhan mendatangkan nilai ekonomi hingga 1 milyar riyal, menurut Kamar Dagang dan Industri Madinah.
Kurma Madinah biasanya menjadi yang pertama masuk ke pasar lokal, kemudian disusul oleh hasil panen kurma dari daerah Al-Ahsa dan Al-Kharj pada bulan Juli dan Agustus. Kurma Madinah masak lebih awal karena kenaikan temperatur udara.
Menurut sejumlah konsumen, saat ini kurma Al-Rabiah dan Al-Rotana sudah masuk ke pasar di Jeddah, tetapi kualitas keduanya jelek dan mahal. Kurma Ajwa, Al-Hilia, Lubana dan Hilwa agak terlambat masuk pasar.
“Saya sudah membeli kurma Al-Rotana selama setidaknya 40 tahun, tetapi kualitasnya tahun ini tidak bagus,” kata Eda Al-Barabba. Menurutnya harga-harga kurma akan turun saat memasuki Ramadhan, tetapi orang sudah terlanjur membeli kurma dengan harga tinggi.
Al-Rotana merupakan salah satu jenis kurma Madinah yang paling populer dan pedagang pekan-pekan depan mengharapkan dagangan mereka laris.*