Hidayatullah.com–Puluhan wanita Kriten Koptik di Mesir mengajukan keberatan atas peraturan yang dibuat oleh seorang uskup lokal di wilayah utara yang melarang mereka mengenakan celana panjang dan berdandan ketika mengunjungi gereja.
Bulan lalu Uskup Bishoy dari Gubernuran Damietta dan Kafr El-Sheikh memerintahkan pemasangan papan peringatan di gereja-gereja yang termasuk dalam keuskupannya. Isi peringatan itu adalah “Semua wanita gan dagis di atas usia 11 tahun dilarang mengenakan celanapanjang, blus atau make-up saat sakramen perjamuan kudus dalam kebaktian, dan mereka harus mengenakan pakaian sopan.”
Dilansir Ahram Online, para wanita itu awalnya melakukan protes di luar Katedral Koptik yang didirikan pada era Abbasiyah pada hari Rabu (6/8/2014), namun kemudian menyerodok masuk sambil membawa plakat, mendesak Paus Tawadros II yang sedang berbicara di mimbar agar bertindak menangani masalah itu.
Tawadros II meminta agar para wanita pengunjuk rasa menurunkan plakat mereka dan mengatakan bahwa dia sedang mengatasi masalah tersebut.
Sebelumnya, Uskup Bishoy juga pernah membuat pernyataan yang membuat para perempuan Kristen marah.
Pada Mei 2012, Bishoy menyeru agar “gadis-gadis kristen belajar dari wanita Muslim yang berkerudung yang menutup aurat mereka.” Sebagian wanita Kristen mungkin berbeda pendapat dengan saya, tetapi perawan suci Maria, Santa Demiana dan para biarawati mengenakanpakaian yang menutup aurat, kata Uskup Bishoy.*