Hidayatullah.com–Presiden Iran hari Senin (1/8/2014) meminta para pemimpin agama Syiah agar lebih toleran terhadap internet dan teknologi baru, yang sering dikecam oleh tokoh-tokoh Syiah konservatf.
Dilansir Associated Press, Hassan Rouhani mengajukan permintaan itu saat bertemu dengan para pemimpin agama Syiah di Teheran, di mana dia mengatakan bahwa internet penting untuk pelajar dan para ahli mengakses ilmu dan pengetahuan baru.
“Di dunia sekaran ini, seseorang yang tidak mengenal internet dan tidak mengaplikasikannya tidak bisa dibilang seorang pakar bahkan seorang pelajar… Kita tidak bisa menutup pintu dunia untuk generasi muda,” kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi.
Rouhani, seorang Syiah yang agak moderat, pernah berjanji akan memperluas kebebasan media dan internet. Tetapi tekadnya itu ditentang oleh tokoh-tokoh Syiah garis keras, yang misalnya menentang teknologi telepon seluler generasi ketiga dengan alasan bisa menjerumuskan kepada perbuatan-perbuatan tak bermoral.
Meskipun demikian, beberapa pekan lalu pemerintahan Presiden Rouhani mulai membolehkan operator-operator seluler Iran mengimplementasikan teknologi 3G.
Pihak berwenang Iran banyak melarang media sosial seperti Facebook, Twitter dan YouTube setelah kelompok oposisi menggunakannya untuk melancarkan protes selama dan setelah pemilu. Meskipun demikian, para pemuda dan orang-orang yang melek teknologi menggunakan proxy server dan cara lain untuk mengaksesnya.*