Hidayatullah.com–Kementerian Dalam Negeri Mesir hari Sabtu (30/8/2014) mengumumkan penangkapan 2 pria yang diduga terlibat dengan kelompok bersenjata yang didirikan belum lama ini di Kairo, Brigade Helwan.
Menurut polisi kedua pria yang ditangkap itu memiliki senapan angin dan amunisi, lansir Al-Ahram.
Kelompok bersenjata yang menamakan dirinya sendiri Brigade Helwan, diambil dari nama sebuah distrik di Kairo, muncul pertama kali dalam sebuah video yang dirilis di media sosial pada 14 Agustus lalu, menjelang peringatan satu tahun pembubaran kamp demonstran Al-Ikhwan Al-Muslimun dan pro-Mursy. Duabelas orang yang berpakaian dan bertopeng serba hitam tampak mengusung senjata laras panjang sambil mengacungkan 4 jari, simbol Rabaa yang populer dipakai oleh pro-Ikhwan dan pro-Mursy menentang pembubaran kamp unjuk rasa mereka.
Meskipun pria-pria bersenjata itu mengklaim tidak berhubungan dengan Al-Ikhwan, polisi mengatakan bahwa mereka memiliki keterkaitan dengan organisasi yang sudah dinyatakan terlarang itu. Polisi mengatakan video Brigade Helwan yang dirilis pertengahan Agustus kemarin direkam oleh seorang jurnalis wanita yang bekerja untuk jaringan berita RASSD, yang dikenal memiliki afiliasi dengan Al-Ikhwan.
Puluhan orang sudah ditahan karena tergabung dalam kelompok bersenjata itu sejak videonya beredar.
Hari Rabu lalu, polisi juga menangkap orang yang dianggap sebagai otak di belakang Brigade Helwan, yaitu menantu dari Khairat Al-Shater, orang nomor dua dalam kepemimpinan Al-Ikhwan.
Serangkaian serangan dengan target utama aparat keamanan melanda Mesir menyusul dilengserkannya politisi Al-Ikhwan, Muhammad Mursy, dari kursi kepresidenan oleh militer pada 3 Juli 2013. Kelompok yang menamakan dirinya Anshar Baitul Maqdis mengaku sebagai pelaku sejumlah serangan besar yang sudah menewaskan banyak anggota polisi dan tentara di berbagai daerah.*