Hidayatullah.com–Unit polisi khusus wanita yang baru dibentuk tahun lalu untuk memerangi pelecehan dan kekerasan terhadap kaum hawa di Mesir belum lama ini personelnya mulai diterjunkan ke jalan dan tempat-tempat umum. Banyak kaum perempuan dan sebagian besar masyarakat menyambut kehadiran mereka di lapangan.
Peran polisi wanita (polwan) di Mesir sebelumnya terbatas pada mengawasi pemilihan umum dan tempat-tempat di mana digelar unjuk rasa oleh kaum perempuan.
Sekarang polwan Mesir terlihat di mana-mana, terutama di depan sekolah-sekolah khusus putri, di stasiun kereta bawah tanah, di depan bioskop, di keramaian publik serta beragam acara di pusat kota.
Kolonel Mashwa Mahmoud, dari unit pemberantasan kekerasan terhadap wanita, mengatakan dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Mesir CBC bahwa peran polwan adalah memerangi kekerasan terhadap wanita dan melindungi mereka dari berbagai pelecehan seksual, lansir Saudi Gazette (15/12/2014).
“Sekarang kami sedang bekerja untuk memberantas pelecehan terhadap wanita di jalan-jalan Mesir,” ujarnya.
Menurut Kolonel Manar Mukhtar, dari unit pemberantasan kekerasan terhadap wanita di Kementerian Dalam Negeri, salah satu faktor terbesar yang dihadapi gugus tugasnya adalah keengganan kaum perempuan untuk melaporkan kasus-kasus pelecehan yang dialaminya. Oleh karena itu, di antara peran polwan adalah meningkatkan kesadaran dan kepedulian wanita melalui media dan berbagai forum pertemuan. Bahkan ketika di jalanan, para polwan memberitahukan kepada para wanita yang dilecehkan bahwa mereka telah menjadi korban pelecehan seksual.
Keberadaan polwan di jalan dan tempat-tempat umum tersebut mendapat sambutan baik dari warga. Kebanyakan wanita lebih nyaman mengadukan masalahnya kepada petugas perempuan ketimbang laki-laki.
Huda Alwiy, 34, seorang pegawai swasta mengatakan kepada Saudi Gazette bahwa dirinya terpaksa membeli mobil pribadi karena takut menjadi korban pelecehan dan dia menghindari naik kendaraan umum.
“Saya melihat ada polisi wanita di jalan dan itu membuat saya bangga. Mereka kelihatan kuat dan serius siap untuk menangkal tindakan apapun yang mungkin melukai wanita. Walaupun saya belum pernah menghadapi situasi di masa saya membutuhkan bantuan mereka, tetapi mengetahui mereka ada disekitar membuat saya aman dan terlindungi,” ujarnya.
“Sekarang mereka ada di bermacam tempat yang banyak dikunjungi wanita. Saya akan kembali menggunakan transportasi umum karena polisi wanita ada di kereta bawah tanah,” ujarnya.
Fatema El-Zahraa juga merasa kehadiran polwan memberikan rasa aman.
“Kami sangat khawatir mendapatkan pelecehan ketika pergi keluar. Pendirian unit ini membuat kami sangat nyaman. Para petugas wanita itu kelihatan tangguh dan kuat siap untuk menghadapi segala sesuatu. Saya sangat bangga dan berharap setelah lulus dari universitas nanti akan melamar masuk akademi kepolisian untuk menjadi salah satu dari para wanita kuat itu,” kata El-Zahraa.
Dan tahukah Anda? Anggota kesatuan khusus polisi wanita Mesir itu mendapatkan pelatihan di Amerika Serikat.*