Hidayatullah.com—Banjir serius yang menimpa Negara bagian Kelantan, Malaysia menyebabkan banyak warga mengungsi. Menteri di Jabatan Perdana Menteri, Datuk Seri Shahidan Kassim mengatakan banjir yang melanda negara-negara bagian di Pantai Timur Semenanjung terutama di Kelantan sangat ‘luar biasa’.
Media setempat melaporkan, sejauh ini lebih 16.000 korban banjir dilaporkan mengungsi di 60 tempat di delapan propinsi di Kelantan.
Banjir juga menyebabkan hampir 200 penduduk di Gua Musang mengungsi menyusul limpahan air Sungai Galas, Sungai Lebir dan Sungai Kelantan yang kini dinilai melewati tingkat bahaya setelah hujan lebat sejak kemarin malam.
Shahidan juga mengaku kesal karena sebagian penduduk di negeri ini menjadikan banjir justru menjadi pesta mandi-manda yang seharusnya dihindari karena khawatir bisa terjadi musibah terhadap mereka.
“Kali ini bukan banjir biasa, itu luar biasa dan jika setiap tahun mereka menganggap itu adalah pesta tapi kali ini jangan buat begitu.
“Air banjir kali ini arusnya deras. Ia nampak laju dan saya harap berhati-hatilah tentang,” katanya dikutip laman Astroawani.
Dia meminta semua pihak memandang serius hal itu untuk menghindari kejadian buruk terjadi.

Seperti diketahui, pasca hujan lebat, beberapa debit air di sungai utama di Negara bagian di Malaysia dilaporkan meningkat pada tingkat bahaya dan jumlah penduduk yang akan dipindahkan diperkirakan akan lebih banyak lagi.
“Dalam waktu yang sama air sungai kembali naik di Gua Musang. Kuantan (Pahang) dan Besut di Terengganu pula ada yang pindah kembali.
“Fenomena ini kena ambil memori dan harus berhati-hati karena dalam kejadian hujan yang turun dan jika berkelanjutan ini dapat terjadi gelombang yang lebih besar,” kata Shahidan Kassim.
Menurut laman Dewan Keamanan Nasional (MKN), di Negara bagian Terengganu, sampai pukul 10 malam, seluruh korban dipindahkan di 102 tempat di lima daerah.
Daerah Hulu Terengganu merekam jumlah korban paling banyak yaitu 2,273 orang dari 740 keluarga, demikian dikutip Bernama.*