Hidayatullah.com—Para pemilih di New Jersey dan Arizona, Amerika Serikat, hari Selasa (3/11/2020) melegalkan ganja atau mariyuana untuk keperluan rekreasional, sementara Oregon menyetujui penggunaan psilocybin, narkotika yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang populer dengan nama magic mushroom (jamur ajaib), untuk terapi.
Dilansir Reuters, sementara warga di negara bagian New Jersey dan Arizona menyetujui untuk melegalkan penggunaan ganja untuk keperluan senang-senang, negara bagian South Dakota memperbolehkan ganja dipakai baik untuk keperluan medis maupun rekreasional dengan dukungan suara pemilih hampir 90%.
Usulan untuk melegalkan penggunaan ganja untuk keperluan medis di wilayah Mississippi juga mendapatkan dukungan dari warganya.
Sejak tahun 1996, 33 negara bagian lain di Amerika Serikat dan wilayah District of Columbia (di mana terdapat ibukota AS, Washington) sudah melegalkan penggunaan ganja untuk keperluan pengobatan atau medis. Sebelas dari negara bagian itu sebelumnya sudah melegalkan ganja untuk dipakai bersenang-senang, dan 16 negara bagian –termasuk daerah penghasil ganja— tidak lagi mempidanakan kepemilikan ganja dalam jumlah kecil, menurut National Organization for Reform of Marijuana Laws.
Sementara itu psilocybin, narkotika yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang dalam bentuk mentahnya dikenal sebagai magic mushroom, disetujui penggunaannya untuk terapi di kalangan orang dewasa di negara bagian Oregon.
Para pendukung Psilocybin Service Act berdalih hasil riset menunjukkan narkoba itu bermanfaat untuk mengatasi gangguan kecemasan dan gangguan kejiwaan lainnya.
Persetujuan terhadap psilocybin itu akan dibahas lebih lanjut dan akan dibuatkan sederet peraturan yang mengawal penggunaannya.
Di wilayah Washington DC, para pemilih menyetujui Initiative 81, yang mengarahkan kepolisian untuk tidak memprioritaskan penegakan hukum dalam kasus narkoba yang berkaitan dengan tanaman jenis enthogenik dan jamur, termasuk psilocybin dan mescaline.
Semua legalisasi itu diputuskan oleh suara rakyat yang diambil berbarengan dengan penyelenggaraan pemilihan presiden Amerika Serikat.*