Hidayatullah.com–berhasrat membuat kerja amal dan ingin mengembara, tiga remaja (dua kakak beradik dan seorang teman) bertekad menciptakan rekor berjalan kaki ke seluruh negeri dengan maksud untuk membersihkan masjid terpilih sepanjang perjalanan mereka itu.
Setelah 28 hari perjalanan berjalan kaki yang dimulai dari Shah Alam, Selangor, Anas Aiman Jaffry (27) dan adiknya Muhammad Aidil (24), serta teman mereka Hizamuddin Aliddin (25) sudah mengunjungi serta membersihkan 19 buah masjid di Malaysia.
Rencananya, dalam waktu enam bulan petualangan, sebanyak 132 masjid di seluruh negara akan mereka kunjungi untuk tujuan itu.
“Kami bermaksud menciptakan rekor melalui ‘Kembara Berjalan Kaki di Semenanjung Malaysia’ membersihkan masjid yang diperkirakan memakan waktu enam bulan.
“Perjalanan kami ini berbeda karena dalam periode itu kami akan membersihkan masjid secara sukarela karena misi kami ini ingin memberitahu masyarakat, masjid adalah milik kita semua karena itu adalah rumah Allah Subhanahu Wata’ala,” kata Anas Aiman dikutip BERNAMA, saat tiba di pekan Parit Bakar belum lama ini.
Berasal dari Sabak Bernam, Selangor, remaja ini sebelumnya bekerja sebagai supervisor gudang dan penjaga keamanan, hingga rela mengundurkan diri demi mewujudkan keinginan itu.
“Alhamdulillah keinginan kami untuk mengembara sambil membersihkan masjid mendapat dukungan semua pihak termasuk keluarga dan mantan majikan. Bekas majikan kami pun siap untuk menerima kami kembali setelah ini, “katanya.
Anas Aiman mengatakan mereka memulai petualangan sejak 24 Januari lalu dan telah mengunjungi 19 masjid di Selangor, Melaka, Negeri Sembilan dan Johor.
Setelah ini ketiga pemuda itu akan memasuki Batu Pahat dan Mersing selain ke Pahang, Trengganu, Kelantan sampai ke negeri di Pantai Barat Semenanjung sebelum mengakhirinya di Shah Alam kembali.
Ketika ditanya tantangan yang harus dilewati, ia menjawab, “Perjalanan dalam kondisi cuaca yang panas dan menempuh hujan.”
Anas Aiman mengatakan ketika tiba di masjid terpilih itu, mereka akan melakukan pekerjaan amal dimulai pukul 8 pagi hingga waktu dzuhur antaranya mencuci toilet, menyapu sampah, membersihkan halaman dan mengecat tergantung kepada kebutuhan masjid tersebut.
Menurutnya, antara kebutuhan yang dibawa adalah tenda selain pasokan obat dan air cukup yang dimuat ke dalam sebuah keranjang kecil untuk memastikan kembara itu lancar.
Dia mengatakan, jika tidak berhasil mengakhiri petualangan tersebut pada akhir Juni ini, mereka akan tetap meneruskannya sampai selesai termasuk siap berpuasa dan berhari raya di atas jalan raya.
Mereka mengaku bersyukur karena sepanjang perjalanan it uterus mendapat sambutan baik dari masyarakat bahkan sebagian tak segan mengulurkan makanan dan uang.*