Hidayatullah.com–Mantan panglima militer Thailand, Jenderal (Purnawirawan) Surayud Chulanont mengatakan Islam bukan ancaman terhadap kedamaian dan keamanan.
Oleh karena itu ia mengajak semua pihak mengamalkan konsep kesederhanaan guna membawa masyarakat ke arah kedamaian, demikain disampaikan Surayud saat membuka Konferensi Studi Islam Internasional ke-3 kemarin.
Konferensi bertajuk ‘Nilai-Nilai Islam Dalam Dunia Yang Semakin Berubah’ itu diadakan di Prince of Songkla University, Kampus Pattani (PSU Pattani) selama tiga hari, yang dihadiri 500 peserta dari 25 negara.
“Kita dapat membangun pemahaman tentang konsep wasatiyyah pada era perubahan termasuk HAM kelompok minoritas dalam masyarakat,” ujarnya dikutip Bernama.
Ini semua membutuhkan kerjasama antara lembaga pendidikan, intelektual, akademisi serta LSM untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam masyarakat kini, ujar Surayud.
Dia berharap konferensi kali ini akan menyajikan pembahasan dan mengambil pengalaman tentang penerapan nilai Islam yang dipraktekkan masyarakat Islam dan bukan Islam yang berbeda di seluruh dunia untuk menciptakan kedamaian dan persatuan.
Konferensi kali merupakan tindak lanjut dari dua konferensi sebelumnya yaitu pada 2010 yang bertajuk ‘Peran Pengkajian Islam dalam Pasca-globalisasi’ dan kedua pada 2013, ‘Studi Islam Dalam Dunia Yang Semakin Berubah: Tantangan dan Peluang’.
Menurut Departemen Urusan Agama (RAD), 90 persen Muslim Thailand adalah Sunni. Selain merupakan warga Thailand asli, Muslim Thailand berasal dari beragam imigran; China, Pakistan, Kamboja, Bangladesh, Malaysia, dan Indonesia. Diperkirakan ada lebih 3000 masjid di Thailand dan terbanyak berada di Provinsi Pattani.*