Hidayatullah.com—Kelompok Taliban di Afghanistan hari Senin (14/9/2015) menyerbu sebuah penjara, sehingga menewaskan polisi dan melepaskan lebih dari 350 narapidana, termasuk 150 orang yang dianggap membahayakan keamanan nasional. Tidak hanya itu, Taliban juga menyerang pasukan bantuan keamanan, kata pejabat pemerintah.
Seorang report Reuters melaporkan melihat mayat dua orang laki-laki di dekat penjara yang terletak di pinggiran kota Ghazni, sekitar 120 kilometer barat daya ibukota Kabul. Mereka diduga pelaku bom bunuh diri dan sepertinya membobol gerbang utama penjara dengan cara meledakkan sebuah mobil.
Selongsong-selongsong peluru juga tampak bertebaran di seberang jalan.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan 355 dari 436 penghuni penjara kabur.
Di antara mereka yang melarikan diri, 148 adalah “ancaman terhadap keamanan nasional dan 207 pelaku kriminal,” kata kementerian dalam pernyataannya.
Empat anggota Taliban dan empat anggota pasukan keamanan tewas dalam kejadian itu, imbuh kementerian. Tujuh anggota kepolisian terluka.
Wakil Walikota Muhammad Ali Ahmadi mengatakan tingkat pengamanan di penjara itu di bawah standar yang dianjurkan sebab letaknya dekat dengan pusat kota Ghazni, hanya sekitar 7 kilometer.
Ahmadi menduga serangan itu ada hubungannya dengan 18 tahanan “berbahaya” Taliban yang dikirim ke penjara yang dikelola oleh badan intelijen Afghanistan itu pada hari Ahad. Ahmadi yakin anggota Taliban yang dibui di sana membantu mengkoordinasikan serangan tersebut.
“Jalan menuju penjara dipasangi ranjau darat guna menghalangi datangnya pasukan bantuan,” kata Ahmadi kepada para wartawan. “Sebuah kendaraan tentara yang akan memperkuat pengamanan diledakkan oleh sebuah bom di jalanan saat menuju penjara,” imbuhnya.
Seorang pejabat keamanan mengatakan bahwa para penyerang, yang bersenjatakan granat berpendorong roket (RPG) dan senapan otomatis, menyamar dengan menggunakan seragam pasukan keamanan.
Jurubicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan beberapa pria bersenjata dan tiga pelaku bom bunuh diri menyerang penjara itu pada pukul 2 dini hari Senin (atau hari Ahad pukul 10 malam waktu GMT). Tiga orang pelaku bom bunuh diri meninggal, kata Mujahid.
“Sejumlah pejabat penting militer mujahidin berhasil dibebaskan,” kata jubir Taliban itu.*