Hidayatullah.com—Sebelas orang guru di Amerika Serikat yang telah dipecat dinyatakan bersalah atas keterlibatan mereka dalam memanipulasi nilai hasil ujian para siswa secara massal, lapor BBC (2/4/2015).
Mereka didakwa sengaja mengubah nilai hasil ujian guna menunjukkan bahwa para siswa mengalami kemajuan akademik dan sebagian guru tak bermoral itu menerima bonus dari ‘keberhasilannya’ dalam mengajar.
Manipulasi yang dilakukan para guru di Atlanta, Amerika Serikat, itu terbongkar ketika sebuah koran lokal melaporkan bahwa ada kejanggalan secara statistik pada hasil-hasil ujian yang ada.
Dalam salah satu kasus kecurangan akademik yang terbesar di Amerika itu, sebelas terdakwa dinyatakan bersalah, sementara terdakwa ke-12 dibebaskan.
Tahun 2013 aslinya ada 35 orang yang didakwa, yang mana kebanyakan langsung menyatakan bersalah dan sebagian lain berani bertarung di persidangan menghadapi dakwaan. Orang yang terlibat dalam kecurangan itu sebenarnya lebih banyak lagi.
“Kecurangan itu telah berlangsung cukup lama, kami menilainya sebagai bagian dari pekerjaan kami,” kata Jackie Parks, seorang bekas guru yang menjadi saksi kejaksaan kepada New York Times tahun 2013, seperti dikutip BBC.
Guru wanita itu bersikeras menyatakan dirinya tidak bersalah. Tetapi, banyak guru lainnya menuding Parks sebagai orang yang memaksa guru lain untuk menunjukkan kemajuan dalam proses mengajar, agar anggaran yang turun semakin banyak kepada mereka.
Pada tahun 2009 Jackie Parks pernah dinyatakan sebagai kepala sekolah terbaik oleh Asosiasi Administratur Sekolah Amerika, karena sekolah distrik yang dipimpinnya dianggap mengalami kemajuan pesat yang dilihat dari baiknya nilai hasil ujian para siswa.
Para guru tak beretika itu akan menikmati kehidupan dalam sel untuk waktu yang cukup lama.*