Hidayatullah.com—Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak memasukkan Israel dalam List of Shame, daftar negara-negara dan kelompok bersenjata pelanggar hak-hak anak selama konflik, meskipun ada kecaman keras atas kematian lebih dari 500 anak ketika dalam serangan terakhir Zionis ke Jalur Gaza.
Kelompok-kelompok peduli HAM menyeru Sekjen PBB Ban Ki-moon agar memasukkan Zionis Israel ke dalam daftar pelaku pelanggaran hak anak yang dirilis hari Senin (8/6/2015) tersebut.
Ban memutuskan bahwa daftar yang dibuat tahun lalu tidak akan diubah, meskipun dia mengatakan bahwa dirinya “sangat khawatir” dengan “pelanggaran besar yang diderita oleh anak-anak sebagai hasil operasi militer Israel ke Jalur Gaza tahun 2014”, lapor Aljazeera Selasa (9/6/2015).
Sedikitnya 561 anak (557 anak Palestina, 4 Israel) terbunuh dan 4.272 (4.249 Palestina, 22 Israel) dalam serangan militer Zionis ke Gaza dan serangan balasan pejuang Palestina ke Israel tahun lalu.
Ban dalam pernyataannya justru mengkritik pejuang Palestina, yang disebutnya sebagai “kelompok-kelompok bersenjata”, karena menembakkan roket yang membahayakan bagi anak-anak di Israel dan Gaza.
Utusan khusus PBB untuk masalah anak dan konflik bersenjata Leila Zerrougui, memasukkan tentara Israel dan kelompok Hamas dalam draft daftar pelanggar HAM anak, yang diserahkan kepada sekretaris jenderal PBB. Siapa-siapa yang dicoret atau dimasukkan dalam aftar tersebut keputusan akhirnya ada di tangan Ban Ki-moon sebagai sekjen PBB.
Daftar tersebut kemudian dimasukkan sebagai lampiran dalam laporan tematik tentang anak-anak dan konflik bersenjata, yang disodorkan ke Dewan Keamanan PBB setiap tahun.
Ron Prosor, duta besar Israel untuk PBB, menyambut baik keputusan Ban yang tidak memasukkan nama Israel dalam daftar pelaku pelanggaran HAM anak.
Ban “benar karena tidak mau tunduk terhadap apa yang didiktekan oleh organisasi-organisasi teroris dan negara-negara Arab, dalam keputusannya untuk tidak memasukkan Israel dalam daftar memalukan itu, bersama dengan organisasi-organisasi seperti ISIS Al-Qaidah dan Taliban,” kata Ron Prosor seperti dikutip AFP dan dilansir Aljazeera.
Daftar nama pelaku HAM anak susunan PBB itu antara lain memasukkan Boko Haram, ISIS/ISIL, tentara Suriah, tentara Yaman, tentara Republik Demokratik Kongo dan tentara Sudan Selatan.*