Hidayatullah.com–Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa penjajah Israel akan membayar harga kejahatan yang dilakukan terhadap Masjid al Aqsha di al Quds.
Erdogan juga mengecam berlanjutnya blokade atas Jalur Gaza oleh penjajah Israel yang sudah dilakukan sejak tahun 2007.
Hal tersebut disampaikan Erdogan dalam wawancara dengan Televisi Al Jazeera, Jum’at (02/10/2015) malam, sebagaimana dikutip PIC.
“Israel harus tahun betup bahwa apa yang dilakukan di masjid al Aqsha adalah kejahatan yang menambah kejahatan-kejahatan Israel sebelumnya. Israel sedang bermain api. Israel akan membayar harga kejahatan yang dilakukannya,” ujar Erdogan.
Dia menegaskan bahwa masjid al Aqsha tidak hanya persoalan khusus bagi orang Palestina saja, namun ia adalah persoalan semua kaum Muslimin.
Beberapa hari yang lalu, aksi penyerbuan tiap hari dilakukan pasukan penjajah Zionis dan para pemukim pendatang Yahudi ke masjid al Aqsha dan areanya.
Bersamaan dengan pemberlakukan prosedur ketat terhadap kaum Muslimin yang akan masuk ke masjid dan mencegah mereka memasukinya di waktu-waktu tertentu, sebagai bentuk pelaksanaan pembagian Masjid al Aqsha secara waktu.
“Israel tidak jujur dan tidak konsisten. Inilah yang selalu kami tahu tentangnya. Pelanggaran yang dilakukan terhadap masjid al aqsha adalah kejahatan yang tidak mungkin didiamkan,” ujarnya.
Erdogan juga mengecam berlanjutnya blokade Jalur Gaza.
“Sayangnya, sikap Liga Arab terhadap Jalur Gaza mengadopsi sikap resim Mesir, tidak adil. Rezim Mesir meninggalkan warga Gaza,” terang Erdogan.
Sebagaimana diketahui, setiap hari, otoritas Mesir menutup gerbang Rafah dan hanya dibuka sebagian dalam kasus-kasus kemanusiaan.
Belakang Mesir juga menggenangi daerah sepanjang perbatasan antara Rafah dan Mesir dengan air laut dengan tujuan untuk menghancurkan dan menenggelamkan terowongan-terowongan Palestina, tanpa peduli dengan kerusakan besar yang mengancam air tanah dan kondisi tanah di daerah tersebut.*