Hidayatullah.com—Presiden Zambia Edgar Lungu hari Ahad (18/10/2015) meminta pertolongan Tuhan untuk menghentikan penurunan nilai mata uang negaranya yang melaju sangat kencang dalam sebuah hari berdoa nasional, sementara bar-bar ditutup dan pertandingan-pertandingan sepakbola dihentikan.
Bulan lalu Lungu memerintahkan diadakannya waktu khusus berdoa, setelah mata uang negaranya, kwacha, jatuh 45 persen terhadap dolar sejak awal tahun ini dikarenakan anjloknya harga tembaga yang merupakan ekspor utama Zambia.
Harga-harga barang melonjak tinggi, sedangkan listrik sering padam akibat menyusutnya debit air di Danau Kariba, di mana pembangkit listrik yang ada di sana menyuplai sebagian besar keperluan listrik Zambia.
Menurut catatan stasiun televisi berita bisnis Bloomberg, penurunan 45 persen kwacha terhadap dolar tahun ini merupakan yang terburuk yang dialami 155 mata uang.
“Tuhan kita mendengar tangisan-tangisan kita, Dia mengampuni dosa-dosa kita, dan kita yakin Dia akan memulihkan negara kita dari masalah-masalah serius ekonomi yang kita hadapi,” kata Lungu di hadapan 5.000 rakyat Zambia, termasuk mantan presiden Kenneth Kaunda dan Rupiah Banda.
Lungu juga meminta rakyat Zambia yang memiliki ide cemerlang bagaimana cara mengatasi masalah yang sedang dihadapi negara agar ikut membantu pemerintah.
“Banyak orang di luar sana yang memiliki ide-ide cemerlang, silahkan datang. Kami menjalankan sebuah pemerintahan terbuka,” kata Lungu dalam pertemuan dengan rakyat di ibukota Lusaka, seperti dikutip Aljazeera.
“Kita seharusnya tidak penah mengharapkan kesuksesan politik di atas bencana atau kegagalan negeri ini. Rakyat kita sendiri yang akan menderita,” kata Lungu, seolah meminta rakyat Zambia agar tidak menyalahkan pemerintahannya atas melorotnya nilai mata uang dan rusaknya perekonomian negara mereka.
“Anda semua mengetahui bahwa Tuhan adalah cinta, dan saya memohon kepada Anda semua untuk melakukan yang terbaik dan memasrahkan selebihnya kepada Tuhan,” kata Lunga yang merupakan penganut Kristen.
Sementara itu Kenneth David Kaunda, yang merupakan presiden pertama Zambia, berdoa agar Tuhan membantu Lungu untuk menyelesaikan masalah-masalah negara.
“Tuhan, bantulah terus kami untuk memecahkan masalah-masalah yang mungkin dihadapi anak muda ini di kemudian hari,” kata Kaunda sambil meletakkan tangannya di atas kepala Lungu.
Persatuan Sepakbola Zambia menunda semua pertandingan hari Ahad kemarin dan pemerintah mengumumkan bahwa bar-bar tidak boleh buka sebelum pukul 6 sore.
Para pengkritik pemerintah menuding Lungu gagal mengatasi penyebab masalah ekonomi negara, dengan mengatakan bahwa hari doa nasional itu hanyalah pengalihan isu agar rakyat tidak menyalahkan pemerintahannya.
Saat hari doa bersama nasional itu, Uskup Peter Ndlovu menyerang balik para pengkritik pemerintah.
“Bibel mengatakan bahwa emas dan perak adalah milik Tuhan. Jika kita berdoa, Tuhan akan memulihkan perekonomian negara kita,” kata tokoh agama Kristen Zambia itu.*