Hidayatullah.com—Kementerian Penerbangan Sipil Mesir hari Senin (14/12/2015) mengatakan penyelidikan awal atas jatuhnya pesawat penumpng Rusia pada Oktober lalu di Sinai menunjukkan bahwa pesawat itu jatuh bukan karena bom. Pernyataan itu langsung dibantah Rusia.
“Komite penyelidikan teknis sejauh ini tidak mendapati bukti yang menunjukkan tindakan kriminal atau teroris dalam peristiwa jatuhnya pesawat itu,” kata kepala komite Ayman El-Muqaddam, dalam pernyataan yang dikirm Kementerian Penerbangan Sipil ke Ahram Online.
El-Muqaddam menambahkan bahwa komite masih melanjutkan pekerjaannya, dan kesimpulan awal itu akan diverifikasi dengan informasi yang lebih rinci dalam tahap penyidikan.
Pernyataan dari kementerian itu menambahkan bahwa salinan laporan itu telah dikirimkan kepada tim pakar internasional yang ambil bagian dalam penyelidikan kasus itu, termasuk pakar dari Rusia, Irlandia dan Prancis, serta International Civic Aviation Organisation (ICAO).
Beberapa jam sebelum pernyataan dari kementerian itu dirilis, Moskow menolak hasil temuan tim Mesir, dengan mengatakan hal itu bertentangan dengan hasil penyelidikan oleh tim ahli Rusia.
“Saya hanya bisa mengingatkan Anda bahwa laporan pakar-pakar kami dari dinas khusus terkait menyimpulkan bahwa itu adalah aksi teroris,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dikutip kantor berita Rusia Sputnik.
“Kami secara bulat mengatakan bahwa itu adalah serangan teroris,” kata Kepala keamanan Rusia Alexander Bortnikov sebelum disusul pernyataan Presiden Vladimir Putin yang menegaskan bahwa pihaknya akan memburu pelaku “hingga ke ujung dunia”.*