Hidayatullah.com—Sebuah serangan udara Israel telah menewaskan seorang pemimpin kelompok bersenjata Hizbullah, Samir Qatar (Kantar), di Damaskus pada Ahad pagi (20/12/2015). Demikian dikabarkan kelompok teroris Syiah asal Libanon itu dan media rezim Suriah.
Dilansir Reuters, Israel menyambut baik kematian Qantar, dengan mengatakan bahwa dia mempersiapkan serangan-serangan atas Israel dari wilayah Suriah, namun Israel tidak mengkonfirmasi bahwa pihaknya bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Qantar.
Seorang bekas penasihat keamanan Israel mengatakan bahwa dirinya tidak yakin serangan Zionis itu akan meningkatkan perseturuan antara Israel dengan kelompok Hizbullah, yang mendapat dukungan penuh dari Iran. Konfrontasi terbesar terakhir antara Israel dan Hizbullah terjadi pada 2006.
Secara resmi pemerintah Israel menyatakan tidak akan ikut campur dalam konflik di Suriah. Namun, beberapa kali telah melancarkan serangan udara atas Hizbullah yang ikut ambil bagian membela rezim Suriah, tanpa mengakui kepada publik pihaknya telah melancarkan serangan itu.
Hizbullah, yang mengirimkan ratusan tentaranya ke Suriah untuk menghadapi pasukan penentang rezim Assad, mengatakan bahwa Qantar menjadi “martir” dalam serangan udara Israel atas daerah pemukiman di distrik Jaramana ibukota Damaskus, pada hari Ahad. Namun, kelompok bersenjata Syiah itu tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Qantar, seorang penganut Druze, pernah dipenjara karena ikut melakukan serangan pada tahun 1979 di wilayah yang dikuasai Zionis. Dia direpatriasi ke Libanon pada 2008 lewat pertukaran tawanan dengan Hizbullah, dan kemudian sejak itu Qantar menjadi anggota dari milisi Syiah tersebut.
Mantan penasihat keamanan Israel, Yaakov Amidror, memperkirakan Hizbullah akan mengupayakan “balas dendam kecil” yang setara untuk membalas kematian Qantar. Namun, dia juga mengatakan bahwa Hizbullah, seperti halnya Iran, kelihatannya terlalu sibuk di Suriah untuk mau membuka perseteruan baru dengan Israel.
“Itu tidak akan menjadi perhatian mereka, dan jika pun mereka tertarik, maka hal itu akan menimbulkan masalah besar bagi mereka,” kata Amidror, merujuk serangan udara Israel di mana pun Hizbullah berada termasuk di Suriah.
Media resmi milik Hizbullah mengatakan Qantar akan dikuburkan pada hari Senin ini (21/12/2015) di sebuah pemakaman Syiah di basis pertahanan Hizbullah, Dahiya, yang terletak di selatan pinggiran ibukota Beirut. Pesta peringatan kematiannya akan digelar di sebuah aula untuk menerima belasungkawa dari publik.
Menteri Informasi Suriah Omran Al-Zubi menuding ke arah Israel terkait kematian Qantar, tetapi tidak menyalahkan Zionis secara langsung.
“Pihak yang mengambil keuntungan paling besar dari pembunuhan Qantar adalah musuh (kita) Zionis, yang sudah kita kenal sejak lama akan serangan-serangan pengecutnya,” kata Zubi kepada stasiun televisi Al-Manar milik Hizbullah.
Media resmi rezim Suriah mengatakan bahwa serangan udara Israel itu menghantam sebuah bangunan tempat tinggal berlantai enam di distrik Jaramana di Damaskus.*