Hidayatullah.com—FIFA mengatakan kepada Sepp Blatter, pemimpinnya yang telah mendapatkan “kartu merah”, bahwa dia harus meninggalkan tempat tinggal resmi yang diperuntukkan bagi presiden FIFA sebelum tanggal 26 Februari, ketika penggantinya dipilih. Demikian dilansir AFP mengutip keterangan sebuah sumber yang dekat dengan FIFA hari Selasa (22/12/2015).
Tempat tinggal itu, berupa sebuah rumah kuno di kota Zurich, merupakan termasuk hak istimewa yang harus dilepaskan Blatter, setelah Dewan Etik FIFA pada hari Senin (21/12/2015) melarangnya berkiprah di lembaga eksekutif persepakbolaan dunia itu selama 8 tahun.
Blatter, 79, secara otomatis akan kehilangan ponsel FIFA-nya dan email resminya, kata sumber itu yang tidak ingin diungkapkan identitasnya.
Namun, bos FIFA yang telah tercemar citranya itu tidak akan kehilangan seluruh hak istimewanya, kata sumber tersebut.
“Dia masih terlindungi oleh kontrak kerjanya” berdasarkan undang-undang di Swiss, kata sumber itu.
Jadi, Blatter masih akan memperoleh gaji –yang besarannya tidak ingin diungkapkan oleh Blatter– dan fasilitas mobil, serta tempat tinggal, sampai kontraknya berakhir pada 26 Februari mendatang.
Pamor Blatter ternoda setelah dinyatakan bersalah dalam kasus pembayaran uang lebih dari 2 juta dolar kepada wakil presiden FIFA Michel Platini.
Pada tanggal tersebut, FIFA akan mengelar kongres untuk memilih presiden baru dan sepakat untuk mereformasi lembaga yang coreng-moreng akibat berbagai skandal korupsi oleh pengurusnya itu.